Berita

PILPRES 2014

Abaikan Puan, Mega Bisa Jadi Tauladan ke Orang Seperti Ratu Atut

RABU, 21 DESEMBER 2011 | 10:06 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Sampai saat ini PDI Perjuangan belum memutuskan siapa yang akan diajukan sebagai calon presiden pada pemilihan presiden 2014 mendatang. Untuk menentukan capres, merujuk keputusan Rakernas partai tersebut, hanya Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum yang berhak menentukan.

Meski belum ada keputusan, tapi nama Puan Maharani sudah digadang-gadang sebagai sosok yang akan didorong maju pada ajang lima tahunan itu. Salah satu alasannya, tentu saja karena Puan adalah putri mantan Presiden RI tersebut. Padahal, PDI Perjuangan punya tokoh yang lebih bagus seperti Pramono Anung.

"Puan belum punya pengakuan publik. Kalau Pramono sejak dari kampus, dia sudah aktivis, sudah menunjukkan kepedulian kepada rakyat. PDIP sebenarnya harus mendorong Pramono Anung bukan Puan. Pramono Anung lebih bagus," jelas Ketua Dewan Direktur Sabang Merauke-Circle Syahganda Nainggolan kepada Rakyat Merdeka Online lewat sambungan telepon (Selasa, 20/12).


Mungkinkah PDIP mendorong Pram yang tak memiliki hubungan keluarga sedangkan Puan merupakan putri Mega?

"Justru kalau mereka berhasil melakukan pemilihan yang fair dan terpilih Pramono Anung, itu menunjukkan PDIP menjadi partai modern. Selama ini kan semua orang PDIP bilang, 'Tergantung Ibu Mega'. Semua berlindung di situ. Jadi seolah, Mega dijadikan tumbal dari kepentingan yang tersembunyi. Nggak boleh itu," jawabnya.

Selain itu, jelas Syahganda saat ini sedang berkembang politik kekeluargaan yang ditengarai karena adanya nepotisme. Seperti di Riau, Rusli Zainal menjabat sebagai Gubernur Riau, sedangkan istrinya Septina Primawati maju menjadi calon walikota Pekanbaru.

Dan yang lebih pas untuk kasus itu tentu saja Banten. Hampir semua kepala daerah kabupaten di provinsi tersebut, memiliki hubungan kekeluargaan dengan Ratu Atut Chosyiah, Gubernur Banten.

"Itulah yang harus Mega tunjukkan, bahwa dia tidak memihak kepada keluarga. Mega harus jadi contoh, nepotisme itu nggak boleh. Tidak memilih Puan, karena memang belum teruji. Ini tantangan untuk Mega," tandasnya. [zul]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya