Berita

denny indrayana/ist

KASUS MESUJI

Pengalihan Isu Video Versi Denny Indrayana Tidak Nihilkan Fakta Negara Gagal

SBY Coba Kanalisasi Sorotan
SELASA, 20 DESEMBER 2011 | 16:11 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Video pembantaian warga Mesuji dibantah kebenarannya oleh pihak Mabes Polri. Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) pimpinan Denny Indrayana pun meragukan kebenaran video kekerasan yang diputar di Komisi III DPR pekan lalu itu dan berjanji memverifikasi semua informasi, data, keterangan, termasuk video kekerasan di Mesuji.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia juga merilis temuan bahwa tidak ada penggorokan kepala di Mesuji sebagaimana ditayangkan dalam video. Yang ada hanyalah tujuh korban tewas dengan luka bacok di leher dan kepala. Ada kabar, beberapa adegan pemenggalan kepala yang ditampilkan dalam video pembantaian Mesuji diduga diambil dari pembantaian di Pattani, Thailand

Mantan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan, Usman Hamid, menegaskan, pemerintah mencoba mengalihkan persoalan ke hal-hal yang tak substansial. Temuan terbaru yang menegaskan tidak adanya praktik penggorokan kepala sampai putus sama sekali tidak menihilkan fakta bahwa negara gagal memberi jaminan keamanan pada warganya.


"Soal video itu tidak menihilkan fakta bahwa ada sengketa lahan yang tak diselesaikan baik oleh Badan Pertanahan dan usaha di bidang kelapa sawit yang terus menerus diizinkan Kementerian Kehutanan. Dan tidak ada perlindungan hukum serta keamanan pada warga di Sungai Sodong atau di Mesuji Lampung," kata Usman di Rumah Perubahan, Komplek Duta Merlin, Jakarta Pusat, Selasa (20/12).

Dia tegaskan bahwa ada banyak sekali kasus di sepanjang tahun ini yang diakibatkan ketiadaan peran pemerintah dan intervensi bisnis dalam kasus pelanggaran HAM warga negara yang dilakukan aparat kepolisian maupun TNI.

"Bisa ada indikasi pengalihan isu dan Tim Denny Indrayana ini tidak akan bikin apa-apa selain kanalisasi sorotan pada presiden dan disalurkan pada mekanisme tim," katanya lagi.

Usman menambahkan, jika Presiden SBY sungguh-sungguh mendukung penyelesaian kasus pelanggaran HAM di Mesuji baik yang di Sumatera Selatan maupun Lampung, seharusnya SBY menyokong total kerja Komnas HAM untuk penyelidikan. Jika SBY percaya pada pimpinan polisi, maka berikan kepercayaan penuh pada Polri.

"Kalau tidak percaya lagi pada Polri yang copot Kapolri. Sikap itu lebih menunjukkan dia sebagai Presiden, bukan dengan membentuk tim," tegasnya.

Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi PDI Perjuangan, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, kepada Rakyat Merdeka Online mengingatkan bahwa masalah utama tragedi tersebut adalah konflik tanah antara rakyat dan pengusaha berduit yang didukung aparat. Dan konflik tersebut akhirnya menimbulkan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Bentrok terus terjadi, lanjut TB Hasanuddin, karena negara tidak pernah hadir di Mesuji untuk membela rakyat. Bahkan negara justru membiarkan aparat bertindak sewenang-wenang sehingga menimbulkan belasan korban.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya