Berita

hendri saparini/ist

Hendri Saparini: Kini Indonesia Cuma Pelayan dan Penikmat Mimpi Negara Lain

SELASA, 20 DESEMBER 2011 | 13:01 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Indonesia akan menjadi surga bagi investor dunia dengan pertumbuhan ekonominya yang sangat positif. Ya, kalau menggunakan indikator makro finansial, tak ada satupun celah untuk mengatakan ekonomi Indonesia melorot.

"Tahun depan saya yakin pertumbuhan ekonomi akan tetap positif. Pertumbuhan 6,3 persen, rupiah menguat, investasi di atas 17 persen dan ekspor menanjak di atas 25 persen. Jadi apa yang salah dengan ekonomi kita?" kata ekonom senior Hendri Saparini dalam diskusi Evaluasi Politik, Ekonomi dan Hukum: Indonesia Negara Gagal di Rumah Perubahan Komplek Duta Merlin, Jakarta Pusat, Selasa (20/12).

Tapi, tegas Hendri, itulah cara pandang pemerintah yang menggunakan kacamata kuda dalam membangun ekonomi nasional. Karena di sisi lain, indeks pembangunan manusia Indonesia berada di ranking 124 dunia. Sementara negara-negara lain di kawasan Asia terus meningkatkan kualitas manusia-manusianya.


"Makro ekonomi finansial akan tumbuh positif untuk tetap melayani investasi langsung atau investasi portfolio. Indonesia akan menjadi surga dengan pertumbuhan di atas 6 persennya," katanya.

Dilanjutkan Hendri, saat ini semua sektor sudah terbuka bagi investor. Jadi, pertumbuhan ekonomi itu hanyalah membesarkan kue ekonomi.

"Kebijakan ekonomi nasional kita hanya untuk layani orang lain. Pemerintah kita menikmati mimpi orang lain tentang Indonesia dan tidak pernah menikmati mimpi untuk dirinya sendiri," lanjutnya.

Padahal, imbuhnya, dunia tidak berbicara lagi soal globalisasi yang dianggap gagal. Dan saat ini tren negara-negara maju sedang mengarah pada regionalisasi. Pada pertemuan ASEAN di Bali beberapa waktu, tampak telanjang atensi besar negara-negara maju untuk menghadiri.

"Bukan karena mereka hormati Indonesia sebagai tuan rumah tapi untuk memastikan kepentingan ASEAN tidak melenceng dari kepentingan mereka. Mereka ingin pastikan kepemimpinan yang baru (Myanmar) pada 2012 untuk sejalan dengan mereka," tandasnya. [ysa]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya