Berita

ISTIMEWA

Penyelesaian Kasus Mesuji Menjadi Taruhan Pemerintahan SBY

SELASA, 20 DESEMBER 2011 | 09:27 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Dugaan pelanggaran HAM yang terjadi di Mesuji harus dijadikan cambuk bagi pemerintah membenahi sistem kepemilikan tanah di Indonesia. Tragedi kemanusiaan seperti ini semestinya tidak terjadi, bila hak-hak penguasaan tanah oleh rakyat jelas dan dilindungi. Selain itu, monopoli atas hak kepemilikan dan hak pemakaian tanah selama ini masih selalu berpihak pada kelompok pemiliki modal yang sangat kapitalistis.

Hal itu dikemukakan dosen FISIP Universitas Islam Negeri, Syarif Hidayatullah Jakarta, Saleh P. Daulay, kepada Rakyat Merdeka Online Selasa, (19/12).

"Sudah tidak asing lagi di telinga kita bahwa ada satu korporasi yang memiliki tanah lebih dari 1 juta hektar. Tanah tersebut dieksploitasi sedemikian rupa untuk memperkaya diri sendiri dan kelompoknya. Padahal, di pihak lain, kita melihat banyak sekali rakyat yang tidak memiliki lahan. Mereka terpaksa menyewa lahan dengan ongkos yang tinggi. Dan kalau tidak bisa sewa lahan, di antara mereka ada yang juga yang akhirnya memilih menjadi TKI di luar negeri," ujar Saleh Daulay.


Saleh menambahkan bahwa sengketa lahan seperti yang terjadi di Mesuji dan juga banyak wilayah di Indonesia harus segera diakhiri. Pemerintah harus segera membuat regulasi yang adil bagi rakyat. Tidak boleh ada lagi ketidakadilan dalam hal hak kepemilikan dan hak penggunaan lahan.

"Katanya kita negara Pancasila. Kalau betul-betul negara Pancasila, semestinya sila kelima, 'Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia' harus dibumikan secara konsisten. Jangan karena diberi sedikit uang suap, lalu sila tersebut dihilangkan begitu saja," demikian Saleh menambahkan.

Menurut Ketua Umum PP. Pemuda Muhammadiyah ini, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk melakukan pemerataan terhadap penguasaan atas lahan. Persoalan kepemilikan lahan ini adalah prioritas, karena ini sangat terkait dengan kehidupan dan kesejahteraan rakyat. Kegagalan pemerintah dalam bidang ini adalah bisa menjadi kegagalan pemerintah dalam bidang lain. Karena itu, SBY harus turun tangan secara langsung untuk membenahi masalah ini. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya