ISTIMEWA
ISTIMEWA
RMOL. Dugaan pelanggaran HAM yang terjadi di Mesuji harus dijadikan cambuk bagi pemerintah membenahi sistem kepemilikan tanah di Indonesia. Tragedi kemanusiaan seperti ini semestinya tidak terjadi, bila hak-hak penguasaan tanah oleh rakyat jelas dan dilindungi. Selain itu, monopoli atas hak kepemilikan dan hak pemakaian tanah selama ini masih selalu berpihak pada kelompok pemiliki modal yang sangat kapitalistis.
Hal itu dikemukakan dosen FISIP Universitas Islam Negeri, Syarif Hidayatullah Jakarta, Saleh P. Daulay, kepada Rakyat Merdeka Online Selasa, (19/12).
"Sudah tidak asing lagi di telinga kita bahwa ada satu korporasi yang memiliki tanah lebih dari 1 juta hektar. Tanah tersebut dieksploitasi sedemikian rupa untuk memperkaya diri sendiri dan kelompoknya. Padahal, di pihak lain, kita melihat banyak sekali rakyat yang tidak memiliki lahan. Mereka terpaksa menyewa lahan dengan ongkos yang tinggi. Dan kalau tidak bisa sewa lahan, di antara mereka ada yang juga yang akhirnya memilih menjadi TKI di luar negeri," ujar Saleh Daulay.
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
UPDATE
Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32
Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12
Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58
Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39
Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14
Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52
Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30
Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14
Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55
Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30