Berita

ilustrasi/ist

Polisi Sewenang-wenang karena Menghamba kepada Fulus?

MINGGU, 18 DESEMBER 2011 | 09:52 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Pada masa Orde Baru, aparat Angkatan Bersenjata Republik Indonesia yang saat ini bernama Tentara Nasional Indonesia yang cenderung diperalat pengusaha. Tapi, yang memprihatinkan, setelah reformasi, justru cenderung polisi yang dimanfaatkan dan diperalat pengusaha.

"Dengan dalih menjaga keamanan dan menjaga objek vital, polisi cenderung mengedepankan sikap represif yang dulu di zaman Orba dipertontonkan ABRI," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane, dalam keterangannya pagi ini yang diterima Rakyat Merdeka Online (Sabtu, 18/12).

Sebelumnya Neta mengungkapkan sepanjang tahun 2011 terdapat 16 orang tewas dan 69 orang luka tembak akibat kesewenang-wenangan polisi dalam menggunakan senjata apinya


Kenapa polisi cenderung represif? IPW menuding, polisi cenderung represif karena uang sudah membutakan mata hati mereka. Uang sudah membuat polisi tidak independen dan uang telah memperalat para polisi untuk memusuhi rakyat kecil.

"Polisi cenderung membiarkan dirinya menjadi Satpam yang menghamba pada perusahaan-perusahaan yang membayarnya, yang memang bayarannya lebih besar ketimbang gaji mereka dari negara," beber Neta.

Menurut Neta, untuk menghidari polisi terus menerus diperalat perlu ada kontrol yang kuat dari DPR dan DPRD serta negara. Tak hanya itu, atasan Kepolisian juga harus terus menerus mengingatkan anak buahnya bahwa tugas mereka melindungi rakyat dan bukan menghamba kepada para pengusaha berduit. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya