RMOL. Bantahan mengenai penangkapan Aulia Pohan oleh petugas di Swiss yang disampaikan sejumlah pihak dinilai kurang jelas dan lengkap. Sehingga, wajar apabila kemudian publik memahami bahwa kabar tersebut benar adanya.
Apalagi, kata aktivis Petisi 28 Gigih Guntoro, publik punya argumentasi yang bisa membenarkan penangkapan tersebut. Misalnya, bukankah saat mengunjungi Swiss untuk mengikuti forum G20 beberapa waktu lalu, Presiden SBY yang tidak lain adalah besan Aulia, berupaya melepaskannya.
"Waktu hadir di forum G20, SBY menyempatkan diri atau berusaha membebaskan Aulia Pohan," kata dia kepada Rakyat Merdeka Online (Jumat malam, 16/12).
Tapi, sambung Gigih, permintaan SBY ditolak pemerintah Swiss dengan alasan tidak bisa atau tidak punya kewenangan untuk mengintervensi otoritas perbankan. Apalagi kasusnya berkaitan dengan kasus BLBI atau pencucian uang.
Argumentasi lainnya, Aulia Pohan yang merupakan ayah dari Annisa Pohan tidak terlihat dalam prosesi pernikahan putra bungsu SBY, Edhie "Ibas" Baskoro dengan Aliya Rajasa beberapa pekan lalu.
"Tidak ada Aulia Pohan," imbuh Gigih.
Aulia Pohan merupakan mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI). Pertengahan Juli 2009 lalu, ia divonis 4 tahun 6 bulan penjara oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta. Ayah Anisa Pohan, istri Agus Harimurti Yudhoyono itu terbukti bersalah dalam aliran dana Yayasan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (YLPPI). 13 bulan berselang setelah vonis, Aulia Pohan dinyatakan bebas bersyarat oleh Kementerian Hukum dan HAM.
Sampai saat ini, bantahan baru disampaikan oleh Dino Tribrata. Dino merupakan teman main Yoyo, keponakan Aulia Pohan. Kepada
Rakyat Merdeka Online dia mengaku diminta Aulia Pohan untuk membantah kabar penangkapan dirinya. Dino pun mengaku, dirinya bertemu dengan Om AP, begitu ia memanggil Aulia Pohan, bersama pamannya itu di sebuah kantor yang terletak di sekitar Pancoran, Jakarta Selatan.
Kabar penangkapan Aulia Pohan disampaikan politisi senior Permadi. Ia mengaku menerima kabar penangkapan Aulia sejak seminggu lalu melalui pesan singkat yang dikirim seseorang melalui telepon seluler miliknya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto tidak mengiyakan maupun membantah informasi penangkapan Aulia Pohan saat dimintai klarifikasinya.
"Info dari siapa?" Djoko balik bertanya kepada wartawan ketika diwawancara di komplek Istana Negara, Jakarta, beberapa saat lalu (Jumat, 16/12).
Adapun pihak Istana belum mendapatkan informasi mengenai penangkapan Aulia Pohan oleh petugas di Swiss. Istana belum bisa membenarkan ataupun mensalahkan kabar tersebut.
"Saya tidak tahu itu. Saya belum mendengar beritanya," ujar Jurubicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha di Kantor Presiden (Jumat, 16/12).
[dem]