Berita

taslim/ist

Komisi III DPR Tak Puas dengan Penjelasan Kapolri

KAMIS, 15 DESEMBER 2011 | 09:46 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Komisi III DPR bergerak cepat menindaklanjuti laporan masyarakat Mesuji, Lampung tentang adanya pembantaian yang diduga melibatkan aparat Kepolisian yang mereka terima kemarin pagi. Pada malam harinya, Komisi III DPR mempertanyakan hal tersebut ke Kapolri Jenderal Timur Pradopo.

Anggota Komisi III DPR Taslim menerangkan, memang mestinya tadi malam itu adalah agenda raker dengan Kapolri. Tapi, tidak ada agenda pembahasan tentang pembantaian warga Mesuji. Namun, karena membahas masalah pembantaian itu dianggap lebih urgen, Komisi Hukum memfokuskan menanyakan masalah tersebut.

"(Jadi kita) sudah mulai (bergerak). Tadi malam kita mempertanyakan masalah itu," kata Taslim kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Kamis, 15/12).


Polri sendiri sudah mengusut kasus pembantaian yang terjadi di kecamatan Mesuji, Sumatera Selatan dan di Kabupaten Mesuji, Lampung. Bahkan, berdasarkan keterangan Kapolri  tadi malam, jelas Taslim, sudah ada satu tersangka masing-masing dari insiden di dua daerah tersebut.

"Tentu kita tidak puas dengan itu. Kami khawatirkan ada rekayasa. Makanya, kita akan mengundang pihak terkait, perusahaan yang terlibat akan dimintai keterangan. Pemda juga akan diundang," jelasnya.
 
Tak hanya itu, Komisi Hukum juga mengagendakan akan memanggil para korban lainnya. Dan tentu saja akan melakukan tinjauan langsung ke lapangan. Namun, untuk soal waktunya, Taslim melihat, kemungkinan akan dilakukan setelah reses. Karena pada 19 Desember ini, DPR sudah mulai masuk masa reses.

"(Pembantaian) itu kan pelangaran HAM. Masak Indonesia yang sudah merdeka masih ada tindakan barbar. Komnas HAM harus menyelidikinya. Mana pelanggaran HAM dan pidananya. Tidak bisa satu saja," jelasnya. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya