RMOL. Sekitar 416 TNI Angkata Udara terjung payung dari ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut di bandara udara Dumai, Riau pada pukul 06.00 pagi hari, Sabtu (10/12).
Ratusan penerjun tersebut diangkut oleh sembilan pesawat hercules jenis C160 dan
C130 yang diterbangkan langsung dari Malang dan Halimperdanakusuma, Jakarta.
Sebelum ratusan tentara payung diterjunkan, tiga pesawat tempur pada pukul 05.30
Sebelum ratusan tentara payung diterjunkan, tiga pesawat tempur pada pukul 05.30
jenis HAWK 100/200 dengan spesifikasi fungsi berbeda yakni menembak dengan rudal, menukik rendah dan menembak dengan berondongan peluru melakukan penyerbuan ke arah bandara.
Atraksi tersebut merupakan bagian dari latihan gabungan (latgab) TNI dalam rangka
memeriahkan hari Nusantara XII yang peringatan puncak jatuh pada 13 Desember.
Pesawat menerjunkan 416 personel disertai sembilan koli barang yang berisikan
senjata yakni mortal dan senjata mesin kaliber 7,62.
Setiap penerjun dilengkapi dengan perlengkapan perorangan berupa senjata SS-1 cal
5,56mm, ransel perorangan yang berisikan bekal tipe- A, engkel break, dan
menggunakan payung tipe terbaru PUO MC- 11 -C.
Ratusan tentara payung tersebut terjun dengan sempurna langsung melakukan formasi
penyerangan musuh. Formasi penyerangan dibantu oleh 10 orang personel dari Yon Zepur 9 Kostrad, yang punya kualifikasi para.
Personel Zepur mempunyai kemampuan demolisi yang membantu pasukan linud jika
mendapat hambatan. Latihan gabungan tersebut disaksikan oleh Panglima TNI Agus
Suhartono, Pangdam Bukit Barisan dan jajaran TNI lainnya serta Walikota Dumai,
Chairul Anwar.
Agus Suhartono mengatakan, latihan perang Gabungan telah dimulai dengan menerjunkan tentara payung. Latihan akan berlanjut dengan melibatkan angkatan laut dan angkatan darat.
"Sejauh ini cukup baik dan akan kita evaluasi akhir latihan. Latihan ini dalam rangka memperingati Hari Nusantara," ujarnya.
[zul]