Berita

ilustrasi

HARI ANTI KORUPSI

Biarlah Hukum Juga Kejam untuk Orang Berduit

SABTU, 10 DESEMBER 2011 | 11:00 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Memang benar, masyarakat biasa termasuk sektor swasta dan kelompok-kelompok LSM tak kebal penyakit korupsi. Hal itu cukup membuat bingung penegak hukum untuk memulai start pemberantasan korupsi di Tanah Air.

Itu diakui pengamat parlemen Sebastian Salang ketika mengisi diskusi "Koruptor Makin Kesohor" di Warung Daun Cikini, Jakarta, beberapa saat lalu (Sabtu, 10/12). Namun dia mengatakan korupsi di tingkat masyarakat biasa itu tanpa proteksi politik.

"Kalau lihat penegakan hukumnya, civil society itu orang yang tak punya kekuasaan dan pasti langsung dihukum. Tapi persoalannya adalah orang yang punya kekuasaan itu paling sulit tersentuh hukum sehingga cenderung tak adil. Hukum itu bisa kejam buat orang kecil tapi untuk orang yang berduit tak mempan," kata pengamat bersapaan Sebas itu.


Pada poin lain, politisi yang mengemban amanat reformasi sempat melahirkan UU pemberantasan korupsi dan lembaga adidaya Komisi Pemberantasan Korupsi. Yang memprihatinkan, semakin kesini perdebatannya semakin memprihatinkan.

"Semangat pengetatan remisi justru digugat, dan KPK diusulkan hanya tangani korupsi Rp 10 miliar ke atas. Itulah DPR yang harusnya memperkuat, justru ada dugaan melemahkan," terangnya.

Dia tegaskan bahwa faktanya kian hari semangat korupsi semakin telanjang berpusat pada kelompok politisi. Sehingga masuk akal setiap hari semangat pemberantasan itu makin kendor.

"Mereka takut senjata makan tuan," tandasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya