Berita

mahfud md

MANUVER MAHFUD MD

PBNU: Kiai Milik Rakyat, Bukan Elit

SABTU, 10 DESEMBER 2011 | 09:32 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Perjalanan panjang Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD untuk mencalonkan diri sebagai "pemain" di Pilpres 2014 terus bergulir. Kemarin, dalam acara silaturahmi dengan sejumlah kiai se-Kediri, Jawa Timur, Mahfud MD menuai dukungan.

Mantan Menteri Pertahanan di era Gus Dur itu kemarin melakukan pertemuan dengan para sesepuh dan pengasuh pesantren kawasan Jawa Timur di Pondok Pesantren Al Amin, Kediri. Salah satu isi pembicaraan adalah menjadikan Kediri sebagai embrio dukungan besar untuk salah seorang tokoh Nahdlatul Ulama itu menuju 2014.   

Bagi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), adalah hal yang wajar seorang tokoh nasional bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat lokal, dan memang seperti itulah seharusnya tokoh nasional. Salah satu tujuannya menjelaskan langsung peta politik nasional. Kemudian, pada saatnya nanti para tokoh lokal akan lakukan penilaian utuh.


"Kalaupun dalam paramater moralitas dan norma, tokoh nasional itu masuk dalam kriteria tokoh-tokoh lokal, pasti akan disampaikan ke masyarakat bahwa memang ada tokoh alternatif. Masyarakat modern juga sudah cerdas apakah penilaian tokoh lokal sesuai penilaian masyarakat," kata Ketua Badan Komunikasi Informasi dan Publikasi PBNU Sulthan Fatoni saat berdialog dengan Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Sabtu, 10/12).

Fatoni jelaskan, tradisi pesantren adalah kiai-kiai mendengarkan aspirasi akar rumput dan tak mungkin mereka bertentangan dengan masyarakat. Karena, penerimaan kyai itu dari masyarakat.

"Kiai itu kiai masyarakat, bukan kiai elit," tegasnya.

Mengenai pertemuan dan dukungan kiai-kiai Kediri kepada Mahfud MD, Fatoni tekankan bahwa PBNU tidak berhak untuk intervensi ke dalam otoritas para kiai lokal.

"Karena pada prinsipnya suatu sikap masyarakat besar akan diikuti kiai dan ini memberikan peluang semua tokoh nasional untuk komunikasi dengan tokoh pesantren," jelasnya.

Dia jelaskan, dukungan politik dalam bahasa pesantren adalah doa atas kemauan seseorang untuk berpolitik. Kiai pasti memberikan restu untuk kebaikan masyarakat.

"Direstui, didoakan semoga tercapai cita-citanya. Kalau baik dikabulkan, kalau tidak ya jangan," tandas Fatoni.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya