Berita

ilustrasi

HARI ANTI KORUPSI

Sampai Sekarang, Tikus Masih Lindungi Tikus

JUMAT, 09 DESEMBER 2011 | 12:39 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Selama 13 tahun setelah gerakan reformasi, akibat dari pembajakan terhadap konstitusi yang mengakibatkan hilangnya kedaulatan dan kemandirian bangsa, budaya korupsi warisan Orde Baru tidak sedikitpun dapat diberantas.

Reformasi telah gagal memberantas KKN dan tidak sanggup menegakkan supremasi hukum. Para tikus berdasi di Istana, kementerian-kementerian, gedung DPR, sampai Gubernur ke Walikota menggerogoti APBN/APBD yang mayoritasnya berasal dari pajak rakyat.

"Kemudian demi perlindungan hukum, para penguasa dan pengusaha hitam ini masuk ke partai-partai penguasa, seperti misalnya ke Partai Demokrat," kata Ketua Umum Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Lamen Hendra dalam pernyataan sikapnya terkait hari anti korupsi internasional hari ini (Jumat, 9/12).


Berbagai kasus korupsi di Indonesia telah menempatkan banyak kader Demokrat sebagai pihak yang dicurigai korup, antara lain Muhammad Nazaruddin, Johny Allen Marbun, Amrun Daulay, Marzuki Ali, Agus Najamuddin, Sukawi Sutarip, Andi Mallarangeng, dan HT Milwan. Ada juga yang masuk bui seperti Bupati Boven Digul, Yusak Yaluwo.

"Ketua Dewan Pembinanya sendiri, Susilo Bambang Yudhoyono, sebenarnya juga terlibat Skandal Century bersama Boediono dan Sri Mulyani. Jelaslah, 'tikus' pasti melindungi 'tikus'," tegasnya.

Dia menambahkan, Demokrat layak dianugerahi gelar sebagai sarang koruptor. Dan tak ada bedanya SBY dengan penguasa Orde Baru, Soeharto. Rakyat masih dan terbelakang di bawah pemerintahan keduanya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya