Berita

RUHUT SITOMPUL

Ruhut Sitompul Malah Senang Mayoritas Fraksi Gunakan Hak Interpelasi Panggil SBY

JUMAT, 09 DESEMBER 2011 | 09:56 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL.  Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul tidak mempersoalkan 30 anggota DPR dari enam fraksi menggulirkan hak intepelasi mengenai kebijakan Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin tentang pengetatan remisi bagi koruptor.

Bahkan, Ruhut senang bila hak meminta keterangan kepada Presiden SBY mengenai hal tersebut tembus. Hal itu dikatakan Ruhut kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini.

"Kalau itu jadi, aku senang. Biar kelihatan oleh rakyat partai-partai pembela koruptor. Aku dengan tegas mengatakan terlepas ada kesalahan Pak Amir dan Denny Indrayana, dia sudah berhasil melakukan shock therapy. Semua jadi jadi takut. Termasuk mereka-mereka yang kebakaran jenggot ini kan," beber Ruhut.


Ruhut mengaku sedih mendengar beberapa teman sejawatnya di Komisi III yang terus membala HAM para koruptor terus. Sementara, para polisi yang banyak mati dalam mengamankan Papua tak pernah dipersoalkan. Ruhut mengklaim selama ini tampil membela polisi.

"Jadi mereka hanya membela orang yang membayar, apalagi yang kalian bela adalah kader kalian yang terlibat koruptor. Kalau kader kami, kami serahkan ke penjara. Contohnya Nazaruddin," ungkap Ruhut.

Jadi Anda tidak khawatir kalau SBY dipanggil ke DPR?

"Ini menandakan bahwa kami nanti akan menang 50 persen lebih. Jadi bagus. Mereka mau menantang. DPR itu berapa persen sih. Tidak ada partai yang menang 50 persen plus satu. SBY dipilih 63 persen rakyat Indonesia. Jadi mereka mau menantang-nantang rakyat, melindungi koruptor, tunggu azabnya nanti," jawab Ruhut.

Secara pribadi, Ruhut mengaku tidak akan melobi partai lain untuk menggagalkan hak interpelasi tersebut. Tapi, kalau bagaimana sikap Fraksi Demokrat atau Partai Demokrat, Ruhut mempersilakan bertanya ke Jafar Hafsah dan Anas Urbaningrum. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya