Berita

jafar hafsah/ist

Lemahnya Kepemimpinan Jafar Hafsah Penyebab Yunus Husein Tak Jadi Pimpinan KPK

JUMAT, 09 DESEMBER 2011 | 00:43 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Ada banyak sebab mengapa Yunus Husein gagal jadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Salah satunya adalah ketidakmampuan Ketua Fraksi Demokrat, Jafar Hafsah, dalam mensolidkan kekuatan partai koalisi pendukung pemerintah di DPR untuk memilih Yunus. Jafar benar-benar tidak mampu mengkomunkasikan Yunus sebagai jago Demokrat.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, saat dihubungi kemarin (Kamis 8/12).

Sebab lainnya, kata Ray, semua partai yang tergabung dalam koalisi dan partai oposisi sudah geram dengan Partai Demokrat. Demokrat jadi lawan bersama, karena ada banyak kader partai dari koalisi yang sudah masuk penjara, sementara dari Demokrat belum ada.


Penyebab lainnya, masih kata Ray, ada suasana di kalangan partai koalisi yang menganggap Demokrat sebagai lawan politik. Mereka melakukan "penggembosan" agar Demokrat tumbang pada tahun 2014 mendatang.

Terkait kegagalan Jafar Hafsah memimpin fraksi, tentu hal itu sepenuhnya menjadi masalah Demokrat. Apakah harus diganti atau tidak Demokrat lah yang mengurusnya. Tapi, cacatan pentingnya adalah, kalau tidak dilakukan pergantian, ketidaksolidan partai koalisi pendukung pemerintah di parlemen mungkin akan kembali terulang. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya