Berita

johnson panjaitan/ist

DEPO BALARAJA

Johnson Akui Punya Data yang Membuktikan Menteri Amir Syamsuddin Bermasalah

KAMIS, 08 DESEMBER 2011 | 23:24 WIB | LAPORAN:

RMOL. Tak ada pencemaran nama baik dalam pernyataan bahwa Amir Syamsuddin mafia kasus dan makelar peti es kasus Depo Bahan Bakar Minyak (BBM) Balaraja.

Demikian disampaikan Johnson Panjaitan, si pelontar pernyataan dalam seminar 'Kilas Balik Penegakkan Hukum Indonesia Tahun 2011 dan Proyeksi 2012, Studi Kasus Depo BBM Balaraja' di Hotel Le Meridien, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (6/6).

Johnson yang juga penasihat Indonesia Police Watch menegaskan dirinya tidak mencemarkan nama baik Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusis (HAM) Amir Syamsuddin.


Pernyataannya bahwa Amir Syamsudin sebagai mafia kasus sudah berdasarkan fakta dan bukti yang dimilikinya. Hal tersebut dikatakan Jhonson.

"Kalau ditanya masalah pencemaran nama baik, saya tidak tahu. Saya berbicara berdasarkan fakta dan data yang saya miliki," kata Johnson, di Mabes Polri Kamis (8/12).

Tuduhan pencemaran nama baik menjadi konsekuensi dalam perjuangan misi memberantas praktik mafia hukum. Apalagi, imbuh Johnson yang aktivis Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) ini, dia punya bukti dalam kasus Depo Pertamina di Balaraja.

"Saya punya bukti, Amir (Syamsuddin) menjadi pengacara dua pihak yang berseteru, yaitu Pertamina dan pengusaha Sandiaga Uno. Dan itu bisa menjadi konflik kepentingan dalam kasus tersebut. Amir seharusnya memilih salah satu untuk menjadi kliennya," lanjutnya.

Ia juga siap dengan tantangan kubu Amir Syamsuddin jika ingin memperkarakan pernyataannya. Johnson juga mengaku siap menerima resiko yang lebih parah seperti dipenjara atau bahkan dibunuh sekalipun. "Bisa saja ditembak atau digranat, itu komitmen saya dengan segala resikonya," ujarnya. [arp]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya