Berita

ilustrasi

AKSI BAKAR DIRI

Hampir 24 Jam Polisi Masih Belum Tahu Identitas Pelaku, Terendus Upaya Penyesatan Motif

KAMIS, 08 DESEMBER 2011 | 16:48 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Hampir 24 jam polisi masih mengaku belum bisa mengungkap identitas pelaku aksi bakar diri di depan Istana Negara kemarin petang.

Pihak rumah sakit (RSCM) yang merawat pria misterius tersebut pun mengaku hanya bisa memprediksi umur korban sekitar 40-an tahun. Sejauh ini tim dokter belum memiliki data pelaku. Sedangkan pelaku sampai saat ini belum bisa bicara karena memakai alat bantu nafas dan dalam keadaan tidak sadar.

Kepala bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharuddin Jafar mengatakan, kelambanan identifikasi itu salah satunya dikarenakan luka bakar yang sedemikian parah, hingga 94 persen, dari tubuh korban.


Selain itu belum ada pihak yang mengaku sebagai anggota keluarga, kerabat atau sahabat, atau pihak-pihak lain yang mungkin mengenalnya dan datang menjenguk ke RS.

Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF), Mustofa B. Nahrawardaya, menduga ada kelambanan yang disengaja kepolisian. Dia yakin, pihak intelijen kepolisian sudah mengetahui identitas dan motif pelaku bakar diri. Bahkan, dia yakin polisi sudah mengetahui bahwa aksi tersebut terencana dengan baik.

"Tapi karena nuansanya politis, ada upaya pelambatan. Mereka pertimbangkan dulu kapan akan diumumkan ke publik, dipertimbangkan untuk jujur atau tidak, efek samping dari info itu dan implikasinya," ujar dia saat dihubungi sesaat lalu (Kamis petang, 8/12).

Yang Mustofa lebih khawatirkan adalah penyesatan motif pelaku bakar diri karena akan menciptakan instabilitas jika ternyata motifnya adalah kekecewaan pada pemerintahan SBY.

"Saya khawatir disesatkan informasinya. Kalau tidak, berarti polisi kena penyakit lola (loading lambat)," sebutnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya