Mustofa Nahrawardaya/ist
Mustofa Nahrawardaya/ist
RMOL. Aksi nekat bakar diri di depan Istana Merdeka barangkali baru pertama kali terjadi sepanjang sejarah pendirian Republik ini. Namun di beberapa tempat lain, aksi nekat bunuh diri dengan meledakkan bom di tubuh pelaku, sudah sering terjadi dan cepat divonis "jihad" oleh polisi.
Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF), Mustofa B. Nahrawardaya, meminta polisi sebaiknya tak terlalu cepat menyimpulkan motif bakar diri yang terjadi kemarin. Apabila belum ditemukan bukti yang dapat dipercaya, vonis sepihak hanya akan menyesatkan banyak orang dan sangat mudah dimanfaatkan untuk tujuan penutupan diri terhadap ketidakmampuan mengungkap kasus tersebut.
"Jika hanya untuk menutupi ketidakmampuan mengungkap, masih mendingan. Bagaimana jika untuk menyesatkan opini publik? Atau untuk mengalihkan perhatian publik dan media massa kita? Itu yang perlu dikhawatirkan," kata Mustofa kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (8/12).
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26
Senin, 15 Desember 2025 | 21:49
Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15
UPDATE
Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26
Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25
Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11
Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42
Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35
Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24
Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56
Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32
Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55
Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28