Berita

jafar hafsah/ist

Isi Pertemuan TPF Partai Demokrat Dibongkar

RABU, 07 DESEMBER 2011 | 12:58 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin mengaku mengikuti perkembangan kasus suap proyek wisma atlet SEA Games di Palembang dari media.

Secara lebih rinci, informasi mengenai kasus tersebut dia dapat dari pertemuan Tim Pencari Fakta Partai Demokrat yang digelar pada tanggal 12 Mei 2011 pukul 16.00-19.00 di ruang Ketua Fraksi Demokrat Jafar Hafsah di kompleks Parlemen.

Saat itu hadir para anggota TPF, Benny K. Harman, Edi Ramly Sitanggang, Ruhut Sitompul, Mahyuddin, Mirwan Amir, Angelina Sondakh, M. Nasir dan dirinya sendiri.


"Di hadapan tersebut, Saudari Angelina Sondakh mengakui tentang adanya penerimaan uang sebesar Rp. 9 miliar dari Menpora dalam hal ini Bapak Andi Mallarangeng dan Bapak Wafid Muharram," jelas Nazar saat membacakan eksepsi kasus wisma atlet di pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jalan HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan (Rabu, 7/12).

Lalu, uang senilai Rp 9 miliar itu diserahkan Angie sebesar Rp 8 miliar kepada Mirwan Amir. Di forum yang sama, Mirwan Amir mengakui memang menerima uang sebesar RP 8 miliar dari Angie. Meski uang tersebut tidak untuk Mirwan semuanya. Oleh Mirwan, uang tersebut dibagi kepada Anas sebesar Rp2 miliar dan pengurus Fraksi Demokrat Rp 1 miliar.

"Saya tidak mengerti tentang proyek Wisma Atlet.Saya mendengarkan Angie mengakui di depan tim TPF. Jadi saya benar-benar nggak tahu tentang uang Rp 9 miliar itu. Saya sampaikan kepada JPU dan penyidik KPK, saya sampai saat ini tidak pernah terima uang yang dituntut JPU. Saya tidak pernah melihat uang tersebut. Saya sama sekali tidak tahu tentang proyek Wisma Atlet," terangnya.

"Saya memohon kepada majelis hakim agar menjawab pertanyaan saya dengan hati nurani. Agar dapat memutuskan sesuai UU yang berlaku. Akan tetapi jika majelis hakim tetap akan menghukum saya, maka saya mohon agar persidangan terhadap saya dihentikan saja, dan silahkan saja saya langsung divonis," sambungnya. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya