Berita

pks/ist

Yusuf Tak Tahu Pecah Kongsi Sekjen dan Presiden PKS

SENIN, 05 DESEMBER 2011 | 14:31 WIB | LAPORAN:

RMOL. Mantan pendiri Partai Keadilan, cikal bakal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Yusuf Supendi mengaku tak pernah tahu perpecahan internal yang terjadi di tubuh partai dakwah tersebut. Perpecahan itu, diduga terjadi antara faksi Anis Matta (Sekjen PKS) dan Luthfi Hasan (Presiden PKS).

"Saya tidak mendengar itu, saya tidak tahu persis tentang pecah kongsi antara Anis Matta dan Luthfi Hasan," kata Yusuf Supendi saat ditemui wartawan di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis (5/12).

Sebelumnya, Yusuf Supendi mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi KPK, siang ini. Kedatangan Yusuf kali ini untuk mengingatkan KPK dalam menangani kasus dugaan penggelapan uang sebesar Rp 10 miliar oleh Sekjen PKS Anis Mata.


"Saya mau tanyakan tentang kelanjutan permohonan saya terkait penggelapan uang Rp 10 miliar oleh Anis Matta terkait Pilkada DKI," kata Yusuf.

Selain menggugat Anis Matta, Yusuf Supendi juga meminta KPK untuk menelusuri dana bantuan sosial sebesar Rp 300 triliun untuk daerah. Di Jawa Barat, daerah yang mendapat Rp 836 miliar, ternyata dana tersebut disunat hingga separuhnya.

"Saya menemukan bahwa dana disunat hingga 50 persen. Oleh karena itu walau ini masalah kecil tapi totalnya se-Indonesia ini Rp 300 triliun. Dibandingkan Bank Century yang hanya 6,3 triliun, kan jauh lebih banyak ini," kata Yusuf.[arp]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya