Berita

patrialis akbar

Patrialis Akbar: Pansel Capim KPK hanya Bisa Mengusulkan, Tak Berhak Mendikte DPR

MINGGU, 04 DESEMBER 2011 | 10:31 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Ketua Panitia Seleksi calon Pimpinan KPK Patrialis Akbar mengajak semua kalangan untuk tidak memperdebatkan keputusan Komisi III DPR yang telah memilih empat nama dari delapan calon yang diajukan pemerintah. Waktu akan hilang secara mubazzir kalau mempersoalkannya. Karena putusan DPR itu sah dan final.

"Kalau menurut saya DPR telah melakukan tugasnya dengan baik. Karena yang dipilih oleh DPR kan yang disuguhkan oleh pemerintah. Karena memang itulah yang harus dipilih oleh DPR dari delapan orang itu," kata Patrialis Akbar  kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Minggu, 4/12).

Pemerintah lewat Pansel Capim KPK menyerahkan delapan nama kepada DPR untuk dipilih. Yang terpilih dari delapan nama itu adalah Bambang Widjojanto, Abraham Samad, Adnan Pandu Pradja dan Zulkarnain. Abdullah Hehamahua, Handoyo Sudrajat, Aryanto Sutadi dan Yunus Hussein terpental.


Meski begitu, Patrialis mengaku mengusulkan kepada DPR untuk memilih empat nama. Keempat nama itu adalah yang masuk dalam empat peringkat teratas dari penilaian Pansel KPK. "Uurut-urutan itu juga bagian dari proposal atau usulan yang diajukan oleh pemerintah ke DPR. Itu kan hanya usulan. Memang itu adalah penilaian dari Pansel," jelasnya.

Tapi, dari empat nama itu, hanya satu yang dipilih DPR yaitu, Bambang Widjojanto. Sedangkan tiga nama lain yang masuk empat besar yaitu Abdullah Hehamahua, Yunus Hussein dan Handoyo Sudrajat ditolak DPR. Patrialis juga tak mempermasalahkan.

"Tapi kan penilaian DPR bisa berbeda dengan Pansel. Karena DPR punya hak sendiri untuk menilai. Jadi kalau pun DPR berpendapat lain, tidak berdasarkan nomor urut itu, ya itu sah-sah saja. Karena Pansel tidak punya kewenangan untuk mendikte, tidak punya kewenangan sama sekali," tandasnya. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya