Berita

ilustrasi bajak laut/ist

Inilah Nama-Nama 13 Pelaut Indonesia yang Dibebaskan

JUMAT, 02 DESEMBER 2011 | 22:38 WIB | LAPORAN:

RMOL. Kapal MT Gemini yang dibajak oleh komplotan perompak Somalia sejak 8 bulan yang lalu akhirnya dibebaskan pada 30 November 2011. Dari 25 pelaut yang mengawaki kapal tanker berbendera Singapura tersebut, 21 awak di antaranya telah dibebaskan perompak, termasuk 13 pelaut Indonesia.
    
Namun, empat  pelaut lainnya berkebangsaan Korea, masih ditahan di daratan Somalia oleh perompak. Keempat awak kapal tersebut, yakni Nakhoda, Chief Officer, Chief Engineer dan Second Engineer.
       
“Akibatnya, meskipun telah dibebaskan, kapal tidak bisa melanjutkan pelayaran. Ke-21 awak kapal yang telah dibebaskan, termasuk Pelaut Indonesia , masih berada di atas kapal tersebut,” kata Presiden Kesatuan Pelaut Indonesia, Hanafi Rustandi, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (2/12).
     

     
Ke-13 pelaut Indonesia yang telah dibebaskan itu adalah Djasmil (second officer), Wahyudin (third officer), Imanuel  Rahayaan (third engineer), Mohammad Soleh, Leonard Talahaturusan, Bahtiar dan Suhermanto (semua anak buah kapal). Kemudian Gunawan (FTR), Rahmad Alam, Bambang Setiawan, Sutardi Shiodan Mochamad Hasan udin (semua MTM) dan Suibu (CK atau STWD).
     
Hanafi yang juga Ketua ITF (International Transport Workers Federation) Asia Pasifik mengatakan bahwa kapal tersebut sebenarnya milik pengusaha Taiwan tapi dioperasikan oleh operator Korea (Glory Shipmanagement Co. Ltd.), selanjutnya kapal tersebut diregistrasikan di Singapura, itu sebabnya MT Gemini yang diawaki oleh Pelaut multi nasional itu berbendera Singapura.  Hal itu juga yang menyebabkan proses pembebasan kapal tersebut berjalan sangat lambat dan alot. 

KPI bersama dengan Serikat Pekerja Pelaut Singapura (SMOU & SOS) sejak awal saat kapal dibajak telah melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap kapal tersebut dan awaknya termasuk melakukan berbagai upaya dan koordinasi dengan pemilik atau operator kapal dan Otoritas Maritim Singapore. [arp]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya