Berita

abraham samad/ist

KPK

Peluang Abraham Samad Jadi Baharuddin Lopa Muda Terbuka

JUMAT, 02 DESEMBER 2011 | 19:14 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Ketua KPK yang baru terpilih, Abraham Samad, bisa dibilang bak anak baru di Jakarta. Ada keraguan karena dia selama ini mengabdi di LSM anti-korupsi daerah, maka pengetahuannya soal korupsi di pusat belum begitu mengakar.

Deklarator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi, menegaskan bahwa pemberantasan hukum di KPK tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dukungan politik. Hal itu adalah kewajaran karena berdirinya KPK adalah produk politik DPR. Sehingga, kemungkinan Samad dijadikan kendaraan politik dengan segala kepolosan yang dimilikinya terbuka luas.

"Yang kita harapkan pimpinan baru ini bisa berselancar di antara kepentingan politik yang ada untuk mengambil kepentingan politik bagi kemaslahatan bangsa. Saya tahu penegakan hukum tak bisa lepas dari kepentingan politik. Kalau ada dukungan politik untuk membongkar kasus besar itu sah saja. Yang penting tak dikendalikan," urai Adhie kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Jumat malam, 2/12).


Mengenai track record Samad yang belum banyak berjibaku dengan kasus-kasus korupsi besar yang terjadi di ibukota negara, Adhie mengaku tak terlalu pesimis. Asalkan Samad tetap pada integritasnya.

"Justru yang terlalu banyak paham peta itu justru yang bahaya. Kalau pendatang baru kan masih leluasa. Masih bisa leluasa sebagai Rambo. Saya mendorong dia menjadi seperti teman saya Baharuddin Lopa. Dia bisa jadi Lopa Muda," ujar Adhie menyebut almarhum mantan Jaksa Agung yang terkenal karena sikap lurusnya dalam pemberantasan korupsi itu.

Dia menyebut nama Bambang Widjojanto yang dianggap banyak kalangan terlalu paham peta politik dan kejahatan korupsi sehingga dikhawatirkan akan "bermain politik".

"Bambang bagus, yang penting dia ada di dalam KPK. Secara moral rakyat pasti menganggap Bambang yang memimpin KPK. Secara administratif, Abraham Samad," katanya. [ald] 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya