Berita

yunus husein/ist

Sangat Disayangkan "Orang SBY" Itu Gagal Masuk KPK

JUMAT, 02 DESEMBER 2011 | 17:23 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Sangat disayangkan. Calon pimpinan KPK yang paling besar mendapat dukungan akar rumput, Bambang Widjojanto, malah tidak ditunjuk DPR menjadi Ketua KPK menggantikan Busyro Muqoddas.

"Saya dari awal menjagokan dia (BW) untuk jadi ketua namun, ya itulah hasil putusan teman-teman," sesal anggota Komisi III DPR, Martin Hutabarat, yang sebelumnya janji mundur dari jabatan bila Bambang tak masuk kursi pimpinan. Bambang cuma duduk sebagai pimpinan setelah cuma meraih 4 suara di Komisi III dalam pemilihan tahap dua.

Yang patut disesali juga, lanjut Martin saat dihubungi sesaat lalu (Jumat petang, 2/12), Yunus Husein yang telah berpengalaman di bidang analisa transaksi keuangan selama delapan tahun malah sama sekali tak kebagian jabatan di KPK. Dia mengaku, Yunus Husein menjadi satu-satunya pilihan dirinya yang tak masuk empat pimpinan KPK terbaru.


"Dia kepala PPATK yang diperlukan KPK dalam rangka berantas korupsi. Koruptor itu sangat lihai mencuci uang dan menyembunyikan hasil korupsinya," ujar Ketua Fraksi Gerindra di MPR ini.

Yunus Husein memang pernah jadi bagian dari pemerintah. Hal itulah yang membuatnya mendapat julukan "Orang SBY". Tapi bagi Martin, semua PNS adalah orang pemerintah, dan itu bukan ukuran untuk menilai kadar kelayakan seseorang untuk duduk di pimpinan KPK.

"Dia sebagai kepala PPATK itu anak buahnya presiden, semuanya kan harus melapor pada presiden. Tapi komitmen dia saya ingat, dia berjanji independen. Malah dia katakan presiden pun akan kita usut, tetapi tradisi di negara lain adalah selesai dulu masa jabatannya baru diusut. Dia orang yang cukup independen," ucapnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya