Berita

CAPIM KPK

Tinggal Dua Nama Lagi yang Belum Pasti

JUMAT, 02 DESEMBER 2011 | 09:44 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Martin Hutabarat, satu-satunya politisi di Komisi III DPR yang berani mempertaruhkan jabatannya bila calon pimpinan KPK Bambang Widjojanto tidak masuk dalam empat nama yang terpilih.

Menurut dia, Bambang punya kompetensi, punya keberanian dan notabene menduduki peringkat pertama dalam rangking yang dikeluarkan Pansel KPK. Konsep pemberantasan korupsinya pun sudah teruji.

"Kalau Bambang tidak terpilih, saya mundur dari Komisi III. Prinsip saya, pimpinan KPK untuk memberantas korupsi bukan untuk mengamankan kader-kader partai yang bermasalah," kata Martin, anggota dari Fraksi Gerindra kepada Rakyat Merdeka Online, tadi pagi (Jumat, 2/12).


Sebelumnya, sebagian anggota Komisi III berkeinginan agar pemilihan dilakukan Kamis malam kemarin, termasuk Martin. Maksudnya, agar anggota Komisi Hukum tidak "masuk angin". Sayang, usul positif itu tidak disepakati oleh semua fraksi karena kesempatan tadi malam hendak digunakan untuk lobi-lobi antar fraksi dan menyatukan suara di Sekretariat Gabungan Koalisi Pemerintah.

"Dan ternyata memang ada pertemuan koalisi Setgab tadi malam membicarakan capim KPK," ungkapnya. Dan kedengarannya, Setgab Koalisi sudah berhasil menyepakati empat nama. Gerindra berharap agar siapapun yang dipilih dari yang delapan orang tersebut murni bertujuan pemrberantasan korupsi.

"Gerindra sudah menetapkan kemarin Bambang dan Yunus Husein sebagai calon pimpinan KPK yang akan diusung dan dua orang lagi akan ditetapkan pagi ini," lugas anggota Dewan Pembina Partai Gerindra ini.

Beberapa saat lalu,  Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawady Syamsuddin memastikan dari empat calon yang akan dipilih, fraksinya akan memilih dua nama, yaitu Bambang Widjojanto dan Yunus Husein. Namun dia tak terbuka saat ditanyakan soal pertemuan Setgab Koalisi tadi malam. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya