Berita

din syamsudddin/ist

Din Syamsuddin: Musuh Bersama Kita Bukan Umat Agama Lain

RABU, 23 NOVEMBER 2011 | 12:58 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Musuh bersama umat beragama bukanlah pemeluk agama lain, tetapi masalah-masalah umat manusia dan kemanusiaan, seperti kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, kesenjangan, ketidakadilan dan kekerasan.

Demikian diutarakan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin saat menghadiri Forum Islam Katholik II (2nd Muslim-Catholic Forum) yang berlangsung di Aman, Jordania, sejak 21-24 November.

"Memang agama-agama memiliki perbedaan, tetapi harus diakui memiliki banyak persamaan. Maka perlu perbedaan itu didekatkan, dan persamaan-persamaan itu ditingkatkan," kata Din dalam pernyataan pers yang diterima redaksi Rakyat Merdeka Online (Rabu siang, 23/11).


Dia sebutkan, umat beragama perlu mencari titik temu pandangan (kalimatun sawa) untuk menghadapi musuh bersama (aduwun sawa).

"Namun, musuh bersama bukanlah pemeluk agama lain, tetapi masalah-masalah umat manusia dan kemanusiaan, seperti kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, kesenjangan, ketidakadilan, dan kekerasan," ucapnya.

Din menambahkan, semua masalah itu harus dihadapi secara bersama oleh umat berbagai agama. Dengan demikian, agama akan menjadi pemecah masalah-masalah masyarakat, bukan sebaliknya menjadi bagian dari masalah.  

FIK II adalah kelanjutan FIK I yang berlangsung di Vatikan 2008 silam. Kali ini membahas tema Akal, Iman, dan Manusia. Forum itu dihadiri diihadiri oleh 48 tokoh umat dari banyak negara. Hadir antara lain Kardinal Tauran dari Vatikan, Archbishop Giorgio Lingua dari Jordan, Prof. Possenti dari Italia, Prof. Christian Troll dari Jerman; dan dari pihak Islam Prince Ghazi Jordan, Mufti Bosnia Mustafa Ceric, Prof Tuwijri, Prof Ibrahim Kalin, dan Din Syamsuddin.

"FIK sangat menarik dan penting, berbeda dengan dialog-dialog lain. FIK membahas isu-isu substantif walau sensitif. Namun, semuanya bermuara pada penemuan landasan bersama untuk kemanusiaan. Walau ada perbedaan mendasar antara Islam dan Katholik tentang teologi, tetapi keduanya memiliki pandangan serupa tentang nilai kebaikan bersama," ungkap Din. [ald] 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya