Berita

mahfud md/ist

Jangan Salahkan Mahfud MD yang Juga Mantan Politisi

SABTU, 19 NOVEMBER 2011 | 09:12 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Pernyataan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, terkait jual beli pasal di DPR telah menuai pro-kontra. Banyak politisi, terutama anggota Dewan, tersinggung dengan pernyataan tersebut.

Advokat sekaligus pemerhati hukum yang sering berperkara di MK, Arteria Dahlan, berpendapat, seharusnya semua pihak melakukan introspeksi untuk menanggapi pernyataan mantan menteri pertahanan itu.

"Saya tidak mau terlibat lebih dalam terkait jual beli pasal, tapi kita coba cermati. Beliau pernah di DPR tempat UU dibentuk dan kini di MK, tempat UU diuji formalitas maupun materialitasnya," kata Arteria kepada Rakyat Merdeka Online, Sabtu (19/11).


Dari sisi itu saja, banyak sedikitnya Mahfud MD, menurut Arteria, punya kualifikasi untuk membuat pernyataan seperti itu. Ditambah adalah satu fakta dimana produk UU masih belum baik, bahkan jauh dari sempurna.

"Saya berpendapat, Pak Mahfud dan delapan negarawan di MK paham betul dimana hampir 30 persen UU yang diuji dan dikabulkan itu demi hukum wajib untuk dikabulkan. Ini potret riil dari produk perundang-undangan kita, dan negara seharusnya berterima kasih pada MK," paparnya.  

Di tengah banyak orang yang membicarakan Mahfud, ia tegaskan lagi, harusnya publik berterima kasih dan semakin introspeksi diri. Jangan malah mencurigai Mahfud berkepentingan dengan 2014. Itu tuduhan terlalu jauh dan justru kontraproduktif.

"Kalau pendiri bangsa selalu mengatakan 'satu kata satu perbuatan' dan 'laksanakan, jangan pikirkan yang lain', itu semua ada pada diri Pak Mahfud. Bagi banyak tokoh, hal demikian sulit mereka lakukan, karena kebanyakan sudah tersandera dengan kepentingan politik," tandasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya