Berita

ilustrasi

Adhie M Massardi

Corrupt Sea Games

SENIN, 14 NOVEMBER 2011 | 13:06 WIB

JUDUL dengan bahasa Inggris di atas secara tata bahasa (grammer) bisa disalahkan. Menurut Anda mungkin lebih benar ditulis Sea Games Corrupt. Karena sejak awal pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara ke-26, yang digelar di Palembang dan Jakarta, ini diwarnai skandal korupsi besar.

Korupsi terbesar di dunia olahraga kita yang dibongkar KPK langsung di TKP (tempat kejadian perkara) di kantor Menegpora Andi Mallarangeng, seperti sudah kita ketahui, melibatkan penjaga utama pundi-pundi Partai Demokrat (PD) Muhammad Nazaruddin, dan memunculkan kandidat tersangka the rising star Anas Urbaningrum (Ketum PD) serta si cantik dari PD Angelina Sondakh.

Namun melihat skandal Sea Games yang dimotori orang partai penguasa binaan (Presiden) Yudhoyono ini, yang setelah ditelusuri Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jejaknya ternyata merambah ke mana-mana, judul Corrupt Sea Games menjadi lebih benar. Paling tidak, bunyinya lebih mencerminkan keadaan.

Makanya, kalau ada yang harus dikoreksi agar bunyinya sesuai fakta di negara kita, bisa saja ditulis begini: Corruption Games. Dalam bahasa plesetan pesta olahraga: Korup…Si Games. Permainan korupsi…!

Memang, sejak presiden dipilih langsung, dan pemilu diselenggarakan para mafioso (mafia pemilu) sehingga melahirkan berbagai skandal, mulai dari daftar pemilih (DPT) yang diacak-acak, politik uang, pembelian suara, pemalsuan surat MK, sampai desain perangkat TI (teknologi informasi) yang dimodifikasi sesuai keinginan mafioso, korupsi di negeri kita menjadi semacam permainan (video games) bagi para pemenang pemilu.

Korupsi games memang seperti video games sepakbola produksi EA Sports yang disukai anak-anak hingga orang dewasa sejak 10 tahun terakhir ini. Mereka bisa menentukan sendiri komposisi pemain dalam tim pilihan, baik versi klub seperti Inter Milan, Arsenal, Barcelona, atau timnas Spanyol, Inggris dan Brasil.

Begitulah, Korupsi Games yang menjadi hobi baru para pemenang pemilu seperti walikota, bupati, gubernur dan presiden (eksekutif), atau anggota legislatif di semua tingkatan (DPRD II, DPRD I dan DPR RI), juga bisa memilih dan menentukan sendiri para pemain dan pola permainan timnya.

Nazaruddin ketika masih buron pernah menjelaskan kepada kita siapa saja timnya serta pola permainannya dalam menggasak uang APBN. Sebelumnya Agus Tjondro mengungkapkan siapa saja tim dalam skandal pemilihan Deputi Gubernur BI Miranda Gultom. Panitia Angket Centurygate di DPR juga bisa mengumumkan para pemain skandal rekayasa bailout Bank Century hingga kas negara jebol hingga Rp 6,7 trilyun.

Akan tetapi, sebagaimana dalam video games bola yang dapat lisensi FIFA, UEFA dan asosiasi klub-klub dunia, nama pelatih dan pembina tim tidak pernah dimunculkan. Itulah sebabnya dalam “korupsi games” di Tanahair, kita hanya tahu nama-nama pemain lapangan, dan tak pernah mendengar orang menyebut nama pelatih dan pembina tim korupsinya.Kita hanya bisa mendengar dalam bisik-bisik di warung-warung kopi, atau di ruang-ruang terbatas nama pelatih dan pembina tim yang dimotori Nazaruddin, atau tim yang menjalankan pola rekayasa kebijakan macam Centurygate. Termasuk nama “Don” (pentolan) dalam Mafia Pemilu.

Menyebut nama pelatih dan pembina tim, tentu kita jadi ingat mahluk kontroversial asal Portugal: Jose Mourinho gelar The Special One. Ini memang orang No 1 dibalik suksesnya klub Porto, Chelsea dan Intermilan.

Lalu siapa orang No 1 di balik skandal besar Nazaruddin, Centurygate dan TI pemilu? Karena memiliki intrumen penyelidikan dan penyidikan, KPK pasti tahu. BPK pasti tahu. Polri pasti tahu. Kejaksaan Agung. Mungkin lembaga-lembaga tinggi negara juga tahu. Kecuali lembaga kepresidenan pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono. [***]


Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya