Berita

tb hasanuddin/ist

KONFLIK PAPUA

TB Hasanuddin: Jangan Cuma Bisa Teriak Pelanggaran HAM atau Salahkan Asing!

KAMIS, 10 NOVEMBER 2011 | 18:11 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Pernyataan Menkopolhukam Djoko Suyanto dan petinggi kepolisian yang berulangkali mengatakan medan di Papua menyulitkan penangkapan gerombolan bersenjata dianggap tak baik untuk citra keamanan Indonesia di luar negeri.

"Saya melihat pernyataan Menkopolhukam yang mengatakan bahwa medannya sulit dan lain sebagainya itu tidak tepat. Pernyataan pejabat seperti itu menimbulkan imej dari wartawan asing seolah tentara nasional Indonesia dengan Polri hanya kuasai perkotaan dan jalan umum," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis petang (10/11).

Padahal, lanjut mantan Sekretaris Militer Presiden ini, TNI khususnya AD sedang melakukan upaya pengejaran ke dalam hutan tapi memang butuh waktu, karena harus ekstra hati-hati dan jangan sampai salah tangkap atau menimbulkan pelanggaran HAM.


Menanggapi temuan investigasi Komnas HAM di Papua yang menyatakan ada banyak kasus pelanggaran hak manusia yang dilakukan aparat, mantan Sekretaris Militer Presiden ini mendukung lembaga itu membawanya ke pengadilan HAM.

"Komnas HAM jangan hanya teriak-teriak, buktikan bahwa itu ada dan kalau ada bawa ke pengadilan HAM. Kalau tidak ada orang yang dihukum atas pelanggaran HAM maka hanya akan memperuncing situasi atau menimbulkan ketegangan dari rakyat kepada aparat," pinta TB.

Soal indikasi ada permainan asing di balik konflik Papua, menurutnya, bukan kapasitas publik, pengamat politik bahkan anggota DPR yang mengungkapkannya.

"Itu harus wewenang BIN," ucapnya.  

Namun, terlepas dari ada tidaknya asing bermain di Papua apapun modus dan motifnya, politisi PDI Perjuangan ini mengajak bangsa tidak hanya mampu menuduh pihak luar sebagai penyebab kekacauan dan pengerukan sumber daya alam besar-besaran di Papua.

"Bangsa ini yang harusnya mampu mandiri mengurus asetnya sendiri. Janganlah karena ketidakmampuan kita mengurus lalu kita terus menerus salahkan asing. Kita yang tidak mandiri, kok asing yang disalahkan," tandasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya