anas/ist
anas/ist
RMOL. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diingatkan untuk tidak kendur dalam membongkar korupsi pembangunan wisma atlit senilai Rp 191 miliar. KPK harus berani menetapkan tersangka-tersangka baru yang terlibat, sekalipun berasal dari kalangan elit partai Demokrat.
"Jangan karena ada tekanan politik terus kasusnya tidak di-follow up," ujar Anggota Komisi III dari Fraksi Hanura, Syarifuddin Sudding, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Rabu, 9/11).
Keberanian KPK dalam mengungkap keterlibatan elit-elit Demokrat, bahkan menjadikannya tersangka baru dalam kasus tersebut menjadi pertaruhan bagi lembaga superbody itu di hadapan publik. Bila KPK tidak mem-follow up, maka persepsi publik yang menilai KPK selama ini tidak berani menyeret elit kekuasaan menjadi benar adanya.
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02
Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53
Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50