Berita

sby/ist

MORATORIUM REMISI

Yusril Ihza Mahendra: Istana Plintat-plintut, SBY Cuci Tangan

SENIN, 07 NOVEMBER 2011 | 21:18 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Jurubicara Presiden Julian Aldrin Pasha menyatakan Menteri Hukum dan HAM belum melaporkan kebijakan mengenai pengetatan pemberian remisi dan pembebasan bersyarat bagi narapidana korupsi kepada Presiden.

Lalu, apa tanggapan Yusril Ihza Mahendra, orang yang selama ini getol mengkritisi kebijakan yang sudah dijalankan sejak tanggal 30 Oktober kemarin itu, terhadap pengakuan Julian ini. Bagi Yusril, pengakuan istana tersebut tak lain sebagai upaya Presiden SBY lari dari tanggungjawab.

"Ini cuci tangan Presiden dari kebijakan salah. Jadinya yang digebukin cuma Menteri (Amir Syamusddin) dan  Wamen (Denny Indrayana)-nya saja," kata Yusril kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Senin, 7/11).


Sangat aneh kalau sekarang istana mengaku tak tahu menahu soal kebijakan moratorium remisi bagi narapidana korupsi. Sebabnya, kebijakan tersebut sudah diwacanakan sudah lama, yakni sebelum duet Amir dan Denny memimpin Kemenkumham.

Moratorium remisi bagi narapidana korupsi, kata Yusril, merupakan kebijakan Presiden SBY. Jauh sebelum reshuffle, Presiden SBY sudah mewacanakannya, melalui pernyataannya agar ada penanganan yang serius terhadap para koruptor. Lalu SBY juga mengetatkan remisi lewat Keppres No 28/2006. Oleh karenanya, kata Yusril menambahkan, pengakuan Julian tak lebih sebagai alib dari kebijakan yang diambil Kementerian Hukum dan HAM yang salah itu.
 
"Biasa-lah, itu cuma plintat-plintut aja," imbuh Yusril. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya