Berita

ist

Ichsanuddin Noorsy: Jangan Lihat Nazaruddingate Per Kasus

SABTU, 05 NOVEMBER 2011 | 21:17 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Pengamat kebijakan publik, Ichsanuddin Noorsy mengatakan jangan melihat kasus Nazaruddin berdasarkan per kasus. Menurutnya, ada gambaran yang lebih besar ketimbang harus mempersoalkan ada dana dari proyek Hambalang, wisma atlet atau PLTS di Kemenakertrans masuk ke Demokrat atau ke partai lainnya.

"Jangan terpaku pada kasus. Kalau kita gunakan kasus ini larinya ke partai ini, maka para pihak akan menutupnya," kata dia dalam diskusi di TV One beberapa waktu lalu (Sabtu malam, 5/11).

Ia menyarankan sebaiknya Nazaruddingate dilihat dengan frame bahwa negeri ini telah menerapkan asas neolib yang membuka peluang bagi terjadinya korupsi, baik pada saat satu proyek itu berlangsung, maupun sebelum dan sesudahnya.


"Jadi apakah orang partai atau oknum partai itu terlibat tidak bisa dihindari. Bahkan sejumlah tokoh BUMN pun melakukan itu. Cuma caranya halus, tidak terlihat," kata Noorsy.

Kasus korupsi Nazaruddin sendiri, menurut Noorsy, adalah kasus yang timbul akibat ketatnya persaingan partai, yang ujung-ujungnya menuntut partai harus berani mengambil resiko. Tuntutan situasi yang menuntut keharusan untuk melakukan pembelian suara membuat parpol-parpol harus mengambil posisi yang empuk. Oleh karenanya, kata Noorsy, kasus Nazaruddin tidak hanya melibatkan Demokrat sendiri, tapi juga melibatkan pihak lainnya.

"Ini menjadi kesepakatan para pihak," tandasnya. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya