ist
ist
RMOL. Peneliti Indonesian Corruption Watch (ICW) Febry Diansyah menyatakan, informasi dari bekas Bendahara Umum Demokrat M Nazaruddin tak bisa dianggap sebagai satu-satunya kunci kebenaran mengenai dugaan keterlibatan petinggi-petinggi partai Demokrat dalam korupsi di berbagai proyek pemerintah.
Fakta-fakta yang muncul dalam persidangan Rosa dan El Idris, kata Febri mencontohkan, misalnya mengungkap bahwa memang ada aliran jatah kepada anggota DPR RI tapi alirannya berasal dari Permai Group, perusahaan milik Nazaruddin.
"Yulianis disebut sebagai pencatat aliran uangnya, sementara Nazar dan istrinya disebut sebagai yang menentukan," kata Febry dalam diskusi TV One sesaat lalu (Sabtu, 5/11).
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02
Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53
Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50