denny indrayana/ist
denny indrayana/ist
RMOL. Wakil Menteri Hukum dan HAM Dennny Indrayana mengaku heran dengan kuatnya arus penolakan terhadap wacana moratorium, yang akhir ini istilhnya diralat menjadi pengetatan, remisi dan pembebasan bersyarat terpidana korupsi dan terorisme.
"Ada pro-kontra itu niscaya, walaupun kita buka kliping-kliping lalu alangkah kuatnya arus yang menginginkan moratorium. Anehnya setelah itu dilakukan arusnya berbalik jadi sangat kuat menolak," kata Staf Khusus Presiden bidang Hukum itu di acara Polemik Sindo Radio bertajuk "Permisi...Numpang Remisi" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (5/11).
Dalam forum itu, dia sekaligus meralat kesekian kalinya pernyataan soal moratorium remisi dan pembebasan bersyarat. Menurutnya, moratorium yang dia maksud pertama kali bukanlah penghentian.
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26
Senin, 15 Desember 2025 | 21:49
Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15
UPDATE
Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09
Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51
Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35
Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25
Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45
Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39
Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09
Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00