Berita

ist

PKS: Riskan, Impor Beras Masih Jadi Agenda Tahunan Pemerintah

JUMAT, 04 NOVEMBER 2011 | 15:09 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Bulog kembali mencari sumber beras baru setelah gagal mencapai kesepakatan dengan Thailand terkait harga. Ditambah lagi Negeri Gajah Putih itu saat ini sedang dilanda banjir sehingga menurunkan pasokan berasnya.

"Impor beras sudah menjadi agenda tahunan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan beras nasional. Ini sangat riskan. Beras itu kebutuhan pokok masyarakat, seharusnya dipenuhi dari dalam negeri," kata Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PKS Ecky Awa Mucharam dalam rilisnya kepada redaksi beberapa saat lalu (Jumat, 4/11).

Menurut dia, pembangunan sektor pertanian sangat penting dalam proses transformasi struktural perekonomian suatu negara. Sebuah negara tidak akan maju industrinya kalau sektor pertaniannya tidak mampu memenuhi pangan penduduk.


"Beras itu pasarnya tipis di dunia, hanya sedikit penjualnya. Terlalu riskan kalau ketahanan pangan kita bergantung kepada pasar dunia. Tanpa ketahanan pangan kestabilan moneter kita dipertaruhkan karena beras itu besar kontribusinya besar terhadap inflasi. Kalau moneternya tidak stabil bagaimana mungkin pembangunan bisa berjalan. Sesekali boleh impor beras, tapi jangan dijadikan kebijakan yang berkelanjutan" kata Ecky.

Lebih lanjut Anggota Badan Anggaran DPR RI ini mengingatkan agar kebijakan anggaran pemerintah harus lebih berpihak kepada pembangunan sektor pertanian, bukan sekedar untuk stabilisasi harga pangan yang sifatnya jangka pendek. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya