Berita

agus s/ist

Pecat Danpaspampres Agus Sutomo!

SENIN, 31 OKTOBER 2011 | 20:46 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Kecaman terhadap aksi pemukulan yang dilakukan Pasukan Pengawal Presiden (Paspampres) terhadap Ikbal Sabaruddin gara-gara membentangkan spanduk di hadapan Wapres Boediono terus mengalir. Giliran Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (GMII) yang menyampaikannya.

"Kami menyesalkan tindakan Paspamres yang represif dan anarkis dalam mengamankan Ikbal," ujar Ketua Umum GMII, Fadhly, kepada Rakyat Merdeka Online (Senin malam, 31/10).
 
Menurutnya, aksi yang dilakukan Ikbal wajar adanya. Hal itu merupakan akumulasi dari kekecewaan dan kejenuhan Ikbal untuk menyampaikan pesan kepada pemerintah.


"Aksi itu merupakan pesan positif kepada pemerintah dalam hal memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme di negeri ini. Tidak seharusnya aksi yang dilakukan selalu di hadiahi pukulan, tendangan dan tamparan," katanya.

Ia menambahkan, tindakan Anggota Paspampres terhadap Ikbal sungguh tidak dapat dibenarkan. Oleh karenanya, mental dan cara berfikir Paspampres harus ditelaah ulang. Tata cara yang arogan dan kasar membuktikan bahwa cara penyelesaian secara militeristik masih tetap dilakukan Paspampres, walau negeri ini sudah melakukan reformasi sosial, politik, ekonomi dan keamanan.

"Kami menuntut aparat Paspampres yang terlibat dalam penganiayaan diperiksa dan diadili!" pinta Fadhly.

Tudingan Komandan Pasukan Pengawal Presiden (Danpaspampres) Mayjen Agus Sutomo yang menyebut Ikbal Sabaruddin memiliki kelainan jiwa atau gila, sambung Fadhly lagi, membuktikan cara-cara lama yang asal tuduh, asal tangkap, asal gebuk masih dilakukan aparat penegak hukum di negeri ini.

"Pecat Komandan Pasukan Pengawal Presiden (Danpaspampres) Mayjen Agus Sutomo!" tegasnya.

Selain itu, Fadhly juga mendesak agar Organisasi Kepemudaan tingkat nasional menyampaikan protes terhadap pemerintah. Sebab, demontrasi adalah salah satu bagian dari elemen untuk menyampaikan pedapat di muka umum dilindungi undang-undang. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya