Berita

ist

CAPRES 2014?

Demokrat Tidak Akan Latah dengan Strategi Golkar dan Gerindra

JUMAT, 28 OKTOBER 2011 | 21:53 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Partai Golkar sudah kencang akan mengusung Ketua Umumnya, Aburizal Bakrie pada Pilpres 2014 mendatang. Partai Gerindra pun sama. Mereka sudah memastikan diri bakal mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres.

Bagaimana dengan Demokrat? Sampai saat ini partai milik SBY itu belum memunculkan nama. Mengapa? Demokrat punya alasan. Mereka ingin fokus untuk bekerja melayani rakyat di pemerintahan. Demokrat tidak mau terbawa arus dengan langkah Gerindra dan Golkar.

"Demokrat, sesuai janjinya yang sudah disampaikan, tahun ini sampai tahun 2013 adalah tahun kerja. Kita tidak akan latah memunculkan calon sekarang," ujar Wakil Ketua Umum Demokrat, Max Sopacua, saat berbincang dengan Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Kamis, 28/10).  


Pemilu digelar masih tiga tahun lagi. Menurut Max, Demokrat baru akan memunculkan Capresnya di tahun-tahun terakhir sisa pemerintahan. "Mungkin awal tahun 2013," katanya.  

Ditegaskannya, Demokrat sama sekali tidak merasa keduluan start dengan langkah Golkar dan Gerindra. "Sekarang ini belum apa-apa. Kecuali kalau saat ini sudah injurytime baru kita ketinggalan. Waktu masih panjang. Kita ingin bekerja dulu," timpal Max.

Dikatakan Max, Demokrat sangat menghormati langkah yang dipilih Gerindra, Golkar maupun pihak-pihak lainnya yang saat ini sudah getol mensosialisasikan Capresnya. Sebagai strategi hal itu wajar-wajar saja. Namun, kata Max, Demokrat juga punya strategi sendiri. Jadi jangan dipaksa-paksa untuk kemudian harus memunculkan Capresnya saat ini juga.

Namun, katanya, bila dibandingkan dengan strategi Golkar dan Gerindra, maka strategi yang dipilih partainya menentukan Capres belakangan memiliki kelebihan. "Sama seperti orang lomba lari, kalau awal-awal larinya kencang, tapi menjelang finis loyo kan percuma," sindir Max sambil tertawa.

"(Justru) kalau sudah diramaikan dari sekarang, energi bisa habis duluan dong," timpal Max lagi.

Menurutnya, tidak terlalu bagus juga memunculkan Capres saat ini, di mana pemilihannya masih lama. Katanya, "Sekarang diajukan ternyata sudah banyak tanggapan-tanggapan dari masyarakat." Yang demikian itu, katanya, bukankah kemudian bisa digunakan oleh pihak lawan untuk membaca sejauh mana kekuatan Capres yang diusungnya.

"Keuntungan bagi Demokrat, kita bisa mempelajari kekuatan lawan-lawan mulai dari sekarang. Kita bisa melihat sejauh mana Capres-capres yang diusung partai lain, apakah diterima atau tidak oleh masyarakat," terangnya.

Demokrat, kata Max, sama sekali tidak khawatir dengan majunya Ical dan Prabowo. Popularitas Demokrat yang disebut-sebut menurun oleh beberapa lembaga survei belakangan ini tak membuat Demokrat berkecil hati. Toh, kekuatan Demokrat sudah teruji dan dibuktikan pada pemilu 2004 dan 2009 lalu, dimana Demokrat keluar sebagai pemenang.

"Kalau sekarang popularitas Demokrat turun itu wajar-wajar saja. Kan bisa naik dan bisa turun itu wajar saja. Tapi kita tetap punya strategi," tandas Anggota DPR RI dari Dapil Bogor itu. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya