Berita

Mayor Ted Bath

Dunia

Inggris Buka Kursus ZEE Untuk Asia Tenggara

SELASA, 25 OKTOBER 2011 | 03:32 WIB

RMOL. Tak dapat dipungkiri, konflik antar negara kerap dipicu ma­salah maritim. Kemarin, tujuh ne­gara di kawasan Asia Teng­gara dan Papua Nugini meng­ikuti pe­latihan Zona Ekonomi Eksklu­sif (ZEE) yang dipra­kar­sai Ing­gris di Jakarta. Tu­juannya membantu penyelesaian ma­­salah maritim di wilayah tersebut.

Beberapa kasus maritim yang mencuat belakangan ini adalah ma­salah perbatasan laut. Poten­si konflik tersebut bisa dilihat dari klaim bersama antara Viet­nam, Brunei, Malaysia, Filipi­na, Chi­na dan Taiwan di Laut China Se­latan. Selain itu, pencu­rian ikan juga sering terjadi. Sembilan ka­pal ikan dari Viet­nam tertangkap karena men­curi ikan di perairan Natuna, Indo­nesia, pada 29 September 2011.

Inggris merupakan negara ma­ritim yang handal menangani isu maritime safety dan security serta upaya-upaya terkait dengan pro­tection of marine en­vir­on­ment. Dan pengalaman inilah yang di­butuhkan negara mari­tim lain, termasuk Indonesia.

Kursus ZEE berlangsung pada 24-28 Oktober 2011. Delegasi In­­donesia yang menghadiri pe­latihan ini berjumlah 32. Papua Nugini dan Timor Leste masing-masing mengirim perwakilan dua orang, juga Brunei Da­rus­salam dan Filipina. Se­dang­kan Malay­sia dan Singapura mengi­rim satu peserta. Pelatihan ZEE di Jakarta ini adalah yang ke-5 dari ke-36 kali di luar negeri.

Unit Pelatihan Internasional dan Persemakmuran (Inter­na­tional and Commonwealth Trai­ning Unit-ICTU) yang meru­pa­kan bagian dari Angkatan Laut Inggris menjadi pelaksana pe­latihan tersebut.

“Indonesia dan negara-negara tetangga sering mengalami per­soalan berkaitan dengan batas teritorial laut. Pelatihan ini diha­rap­kan mampu menyelesaikan be­berapa persoalan tersebut,” kata Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Per­­ta­hanan Mayor Jenderal Su­warno saat membuka pelatihan di Ja­karta, kemarin.

Suwarno mengakui, persoalan perbatasan laut tersebut dise­babkan karena sulitnya meng­implementasikan hukum laut internasional dan ZEE yang su­dah diratifikasi sejak 1992.

“Hadirnya peserta dari Ma­lay­sia, Singapura, Brunei Darus­salam, Filipina, Timor Leste, dan Papua Nugini akan membantu penyelesaian masalah perbatasan, pembajakan kapal, dan terorisme di wilayah ini,” katanya.

Dalam siaran persnya, Atase Pertahanan Kedutaan Inggris untuk Indonesia Kolonel Philip Thorpe mengatakan, sulit­nya implementasi hukum laut inter­nasional disebabkan karena ke­be­ragaman bahasa yang digu­nakan. Hal ini memunculkan in­terpretasi berbeda di setiap ne­gara yang da­pat memperburuk stabilitas kawasan.

“Pelatihan ZEE yang dihadiri perwakilan dari tujuh negara itu akan memungkinkan mereka berbagi pesan yang sama se­hing­ga sikap saling menghor­mati dan memahami dapat ter­bangun,” terang Thorpe.

Instruktur pelatihan adalah Ma­yor Ted Bath yang sudah ber­­penga­laman mengadakan pe­latihan se­jenis sebanyak 23 kali, delapan kali di Inggris dan 15 di luar Inggris.

“Isu keamanan laut saat ini telah mengalami perkembangan. Perkembangannya tidak akan hanya berujung pada pertem­puran dan penguasaan garis wi­layah melalui militer, tetapi lebih meluas ke arah terancamnya eko­nomi, sosial dan lingkungan,” ka­ta Bath, kemarin.

“Pelatihan ini bertindak se­ba­gai katalis untuk meningkatkan kerja sama maritim dan me­num­buhkan hubungan kerja yang baik antara negara tetangga di ber­bagai wilayah di dunia. Kami juga bangga bekerja sama dengan Indonesia,” tutur Bath.  [rm]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya