Berita

sby-bendera demokrat/ist

Sikap Demokrat ke Tokoh Agama Gambarkan Penguasa yang Minus Moral dan Etika

Bekal Data Vs Bekal Rasa
SENIN, 24 OKTOBER 2011 | 14:43 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL.Sikap Partai Demokrat yang membalas kritik moral para tokoh lintas agama dengan cercaan dinilai mewakili watak penguasa yang tidak memiliki etika dan moral.

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi, mengatakan, bantahan-bantahan petinggi partai SBY itu selalu menggambarkan sifat penguasa yang tidak memiliki etika dan moralitas.

"Mereka selalu sepelekan suara rakyat dan umat beragama, tak miliki etika dan moralitas. Apabila kekecewaan rakyat betul-betul  meluap, apa yang terjadi di Irak pada Saddam Husein, dan di Libya pada Khadafi, tak mustahil terjadi di sini," kata mantan Jubir era Gus Dur ini kepada Rakyat Merdeka Online, Senin siang (24/10).


Sikap yang terlalu meremehkan suara oposisi termasuk kritik moral rohaniawan itulah, menurut Adhie, yang semakin memperuncing konflik vertikal antara masyarakat dengan penguasa.

"Tidak akan ada konflik horizontal seperti Mei 98, tapi konflik ini vertikal. Di kalangan pergerakan sendiri bukan cuma diisi lintas agama tapi juga lintas etnis. Kita semua sama-sama membenci korupsi sebagai musuh bersama," urainya.

Penyair "Negeri Para Bedebah" ini mengaku bahwa selama ini ada upaya-upaya dari Presiden Yudhoyono untuk mengundang kelompok rohaniawan berdialog. Ajakan itu pun sempat mendapatkan sambutan. Tapi, mereka kecewa karena agenda pertemuan itu tak menghasilkan perubahan apapun selain pencitraan buat pemerintah.

"Sekarang kami percaya bahwa dialog dengan mereka itu sia-sia. Pemerintahan yang berjalan tujuh tahun tidak melakukan apa-apa pasti tidak bisa diajak dialog. Lalu pernyataan moral tokoh agama dituduh saja asal ngomong. Dengan sikap begitu bagaimana mau diacak bicara ," tutur Adhie.

Dan semua klaim data penurunan jumlah kemiskinan serta meningkatnya kesejahteraan rakyat oleh pemerintah, imbuh Adhie, sama sekali tidak sesuai dengan apa yang dirasakan rakyat.

"Rakyat bicara apa yang rakyat rasakan, sedangkan pemerintah bicara cuma berbekal data. Datanya kesejahteraan meningkat, tapi bukan itu yang kita rasakan," tegasnya.
 
Dalam sehari (Sabtu, 22/10) dua petinggi Demokrat membuat pernyataan di media massa yang meremehkan teguran para tokoh lintas agama. Dalam sebuah kesempatan diskusi, Ketua DPP Partai Demokrat, Ikhsan Modjo, menyebut para tokoh lintas agama itu sering asal bunyi.

Sementara anggota Dewan Pembina Demokrat Ahmad Mubarok, di kesempatan berbeda menyatakan pada wartawan bahwa barisan sesepuh rohaniawan yang kritis pada SBY cuma barisan tokoh yang sesekali terlintas.

Menanggapi hal itu, salah seorang dari tokoh lintas agama, KH Salahudin Wahid, tidak mau berlebihan. Menurutnya, sanggahan dari pendukung SBY harus disikapi dengan arif. Dia pun menegaskan lagi bahwa aspirasi para tokoh agama sama sekali tidak punya motif lain kecuali gerakan moral.

"Setiap orang berhak berpendapat, berhak mengkritik, tidak masalah," kata tokoh Nahdlatul Ulama bersapaan Gus Sholah itu, Sabtu siang (22/10).[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya