RMOL. Hari ini sekitar 7 juta masyarakat Banten menentukan masa depannya dengan menentukan Gubernur pilihan untuk masa kepemimpinan 2012-2017 dalam pesta demokrasi.
Rakyat Banten akan memilih tiga pasangan kandidat, yaitu pasangan nomor urut 1 Hj. Ratu Atut Chosiyah-H. Rano Karno, lalu nomor urut 2 Wahidin Halim-Irna Nuralita dan nomor urut 3 Jazuli Juwaini-Makmun Muzaki. Seluruh sekolah mulai tingkat SD, SMP, dan SMA pun diliburkan.
Dari ketiga pasangan tersebut, Ratu Atut-Rano Karno mendapatkan dukungan terbanyak dari partai, seperti Partai Golkar, PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Gerakan Indonsia Raya (Gerindra), Hati Nurani Rakyat (Hanura), PDKB, dan PPD.
Ratu Atut saat ini masih menjabat sebagai Gubernur Banten periode 2006-2011, sedangkan Rano Karno masih memegang jabatan sebagai Wakil Bupati Tangerang. Rano dinilai para pengamat politik regional Banten, bisa menjadi faktor yang mengangkat elektabilitas Ratu Atut. Selain popularitasnya sebagai artis, Rano sudah menimba pengalaman di birokrasi.
Sementara itu pasangan Wahidin Halim-Irna Nuralita yang semula digadang-gadang bakal menjadi lawan berat, popularitasnya belakangan sedikit surut. Dia hanya didukung Partai Demokrat dan beberapa kasus "kampanye hitam" yang menyeretnya masih ditangani pengawas pemilu. Ia juga sempat angkat bicara menyayangkan penggerebekan oleh warga terhadap percetakan Safir Alam, Ciledug, yang menjadi tempat mencetak sampul Majalan Tiro yang akan digunakan untuk "kampanye hitam".
Calon wakilnya, yaitu Irna Nuralita, tak lain istri dari mantan Bupati Pandeglang, Dimyati Natakusuma, yang pernah berurusan dengan hukum terkait dugaan kasus suap pencairan pinjaman daerah Pemkab Pandeglang ke Bank Jabar Banten senilai Rp 200 miliar. Selain itu, Dimyati juga akan diproses Kejaksaan Tinggi Banten terkait dugaan korupsi penggunaan dana tersebut. Irna yang saat ini masih duduk sebagai anggota DPR RI, justru juga tidak mendapat dukungan dari partainya PPP. Dukungan PPP mengalir ke pasangan Jazuli Juwaini-Makmun Muzaki dalam koalisi parprol bersama PKS. Jazuli yang juga anggota DPR-RI pernah gagal ketika mencalonkan diri sebagai Bupati Tangerang, berpasangan dengan Hj. Airin Rachmi Diany yang kini menjadi Walikota Tangerang Selatan.
Kasus terbaru dalam masa jelang Pilkada Banten adalah laporan dari tiga warga Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang soal iklan sosialisasi kota bersih Wahidin Halim yang ditayangkan di
Metro TV saat debat kandidat Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, Rabu (18/10) lalu. Menurut warga, iklan tersebut tak selayaknya ditayangkan di acara debat, yang berbau kampanye.
Kepala Divisi Penanganan dan Penindakan Panwaslu Kota Tangerang Taufik Hidayat mengatakan, pihaknya telah menerima laporan itu dan akan menindaklanjutinya dalam rapat pleno. Hanya saja, dimungkinkan, pihaknya akan menyerahkan hal itu kepada Panwaslu Banten dan juga Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena Panwaslu Kota Tangerang tak punya wewenang untuk menangani masalah iklan di televisi.
"Laporan tetap kami terima dan akan diproses. Namun, bisa saja kami limpahkan kepada KPU, Panwaslu atau KPI," jelasnya.
Tim Pemenangan Wahidin-Irna, Jajuli Abdillah, menegaskan, munculnya iklan layanan masyarakat milik pemerintah daerah yang memunculkan sosok Wahidin selaku Walikota Tangerang merupakan kesalahan pihak penyiaran. Sejatinya, kata Jajuli, saat iklan pertama itu muncul sudah diingatkan pihaknya.
[ald]