Berita

ist

Greenpeace Heran Kenapa Aktivis Mereka Dideportasi

KAMIS, 20 OKTOBER 2011 | 17:20 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. LSM Greenpeace tidak terima dengan deportasi yang dilakukan pihak Imigrasi terhadap seorang aktivis mereka Andrew Rose Tait. Greenpeace Cabang Indonesia menilai pendeportasian oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno Hatta terhadap Andrew kemarin petang tak cukup beralasan.

"Kita heran kok orang yang sudah mau pulang dideportasi," ujar Jurukampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Bustar Maitar kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Kamis, 20/10).

Petang kemarin, Andrew Rose Tait, Jurukampanye Hutan Greenpeace dideportasi petugas Imigrasi saat hendak meninggalkan Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Pihak Imigrasi menduga Andrew telah menyalahgunakan kunjungannya selama berkunjung ke Indonesia sejak Kamis pekan lalu. Andrew dinilai menyalahgunakan Visa bisnisnya untuk melakukan kegiatan-kegiatan jurnalistik. Ditengarai juga, dia melakukan aktivitas terselubung untuk merongrong kedaulatan negara.


Lebih lanjut Bustar mengatakan pihaknya tak mendapat penjelasan yang cukup dari pihak Imigrasi terkait pendeportasian. "Tidak ada penjelasan soal pendeportasiannya," katanya.

Ia mengklaim, tidak ada pelanggaran yang dilakukan Andrew baik terkait administrasi kunjungan, maupun terkait dengan keberadaannya selama sepekan tinggal di Indonesia. Penggunaan paspor palsu oleh Andrew seperti yang dimuat di media-media tidaklah benar.

"Visa Andrew asli, visa bisnis yang dibuat oleh Kedubes RI di London," katanya lagi.

Bustar menuding pendeportasian dilakukan Imigrasi lantaran pesanan dari pihak-pihak tertentu yang selama ini gerah dengan kampanye-kampanye yang dilakukan Greenpeace di Indonesia. "Apa yang dilakukan orang-orang imigrasi hanya order dari luar," demikian Bustar.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya