Berita

sby-boediono-hatta/rm

Kabinet Indonesia Boros (KIB) Menyampah

KAMIS, 20 OKTOBER 2011 | 14:06 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Penambahan 13 Wakil Menteri (Wamen) baru oleh Presiden SBY bakal mengakibatkan pemborosan anggaran negara yang tidak bisa dimaafkan.

Pemborosan disebabkan adanya kenaikan anggaran fasilitas negara yang bakal diberikan kepada 19 Wamen. Meski dalam APBN saat ini belum ada anggaran untuk operasional Wamen, tapi mari berasumsi berdasarkan perbandingan anggaran operasional menteri dengan wakil menteri.

Menurut Koordinator Advokasi dan Investigasi pada Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi, saat ini anggaran operasional untuk menteri yang diberikan negara atau yang disetujui DPR, minimal sebesar Rp 1,2 miliar per tahun. Rata-rata setiap bulan belanja operasional menteri sebesar Rp 100 juta per bulan.
 

 
"Jadi, setelah Wamen dilantik, kemungkinan Wamen juga akan mendapatkan anggaran operasional rata-rata sebesar Rp 1,2 miliar untuk setiap tahun," jelasnya saat dihubungi sesaat lalu, Kamis (20/10).

Kalau ada 19 Wamen, maka anggaran operasional mereka saja akan menghambur-hamburkan uang negara sebesar Rp 22 miliar per tahun. Belum lagi anggaran untuk jamuan tamu Wamen, pengadaan pelengkapan Wamen, operasional keprotokolan, rapat-rapat kerja Wamen, terselenggaranya pelayanan Wamen, dan anggaran pengadaan mobil dinas. Padahal, beban negara sudah sangat berat untuk mengalokasikan anggaran kepada para menteri Rp 14 miliar per tahun.

"Ibarat ingin membangun rumah, presiden lebih senang mengalokasi anggaran untuk 'tukang bangunan' daripada membeli 'bahan-bahan bangunan'  alias mengalokasi anggaran untuk kesejahteraan rakyat," ucapnya.

SBY juga melanggar instruksinya sendiri, yaitu Instruksi Presiden nomor 7/2011 tentang Penghematan Belanja Kementerian dan Lembaga yang diteken medio Maret tahun ini. Uchok sepakat kalau Kabinet Indonesia Bersatu jilid II yang biasa disingkat KIB itu pantas berganti nama menjadi Kabinet Indonesia Boros.

"Bahkan bukan lagi Kabinet Indonesia Boros, tapi kabinet sampah. Kenapa sampah, karena dia boros dan bukan menyelesaikan masalah. Juga menyebabkan tumpang tindih Wamen dan menteri, dan konflik kepentingan. Ini kabinet paling boros. Makanya dia hasilkan sampah," tandasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya