RMOL. Enam orang sibuk membungkus sofa di garasi rumah bernomor 2 di Jalan Widya Chandra 1, Jakarta Selatan. Setiap bagian sofa ditutupi dengan karton cokelat dan kardus. Agar tak lepas, kertas diikat dengan tali rapia.
Selain sofa, beberapa peraÂbotan juga dibungkus dengan karÂdus dan karton. Puluhan guci keÂramik berbagai ukuran ditumpuk di lantai di garasi dengan alas terpal biru. Belum dibungkus. Begitu pula sebuah dipan kayu. Masih teÂrongok di pinggir garasi.
Para pekerja sepertinya dikejar waktu untuk mengeluarkan seÂmua perabotan dari dalam rumah dan membungkusnya. Seorang pria berpakaian hitam-hitam tampak mengawasi kegiatan pindahan itu.
Begitulah suasana di rumah dinas menteri yang ditempati Freddy Numberi, kemarin. Selasa lalu (18/10) Presiden SBY meÂngumumkan reshuffle kabinet. Freddy dicopot dari posisi MenÂteri Perhubungan. Posisinya diÂgantikan EE Mangindaan. SeteÂlah tak lagi jadi anggota kabinet, Freddy tak lagi berhak menemÂpati rumah dinas menteri ini.
Sekitar pukul 15.00 WIB, moÂbil pick up merah memasuki peÂkaÂrangan rumah. Tanpa berlama-lama, para pekerja kemudian baÂhu membahu mengangkat baÂrang-barang yang sudah terÂbungÂkus rapi ke atasnya. Sofa-sofa diÂletakkan dengan hati-hati. Setelah terisi penuh, mobil berplat B 9882 BAC ini berlalu meÂningÂgalÂkan kompleks Widya Chandra.
Menurut keterangan penjaga rumah, hampir separuh barang-barang milik Freddy masih ada di dalam rumah, seperti mobil dan peralatan rumah tangga, juga furnitur. Karena itu, para pekerja diminta bergerak cepat mengeÂmas barang-barang itu.
Sebuah mobil terlihat parkir di garasi. Tak jelas apa merek dan jenisnya karena ditutupi pelinÂdung. Menurut penjaga rumah, mobil berplat B 8064 QA itu miÂlik anak Freddy.
Masih menurut penjaga rumah itu, Freddy dan keluarga jarang tinggal di rumah dinas. “Kalau unÂtuk tidur dan tinggal di rumahÂnya di Kelapa Gading. Paling cuma sebentar kalau ke sini.â€
Ia belum mendapat informasi kapan rumah itu akan ditempati Menteri Perhubungan yang baru, EE Mangindaan.
“Pak ManginÂdaan kan sebelum sudah ada ruÂmah dinas. Nggak tahu apakah akan pindah ke sini atau tidak,†ujarnya.
Dua rumah dari situ terdapat rumah dinas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). SBYmencopot Darwin Zahedy Saleh dari posisi Menteri ESDM. Jero Wacik yang sebelumnya Menteri Kebudayaan Pariwisata digeser untuk mengisi posisi Menteri ESDM.
Suasana di rumah itu tampak sepi. Sedan BMW berplat B 71 LAN dan dua Toyota Alphard B 66 FIS dan B 2131 SM terparkir di pekarangan. Tiga petugas keÂamanan berjaga di pos di sisi kaÂnan gerbang. SeÂorang tukang keÂbun menyirami tanaman di peÂkaÂrangan. Tak terlihat kegiatan beÂres-beres di sini.
Menurut seorang penjaga ruÂmah, Darwin dan istri keluar dari rumah dinasnya sejak pukul 07.00 WIB. “Tadi malam pulang, lalu pagi berangkat lagi dikawal oleh voorijder,†kata dia.
Kepergian Darwin bukan ke Istana Negara untuk menyakÂsiÂkan pelantikan menteri-menteri baru Kabinet Indonesia Bersatu II. Tapi langsung ke Kementerian ESDM untuk serah terima jabatan dengan Jero Wacik.
Walaupun belum pindahan, Destiana Gianawati, istri Darwin sudah pamitan kepada penjaga rumah. “Ibu menangis dan meÂminÂta maaf kalau ada kesalahan selama tinggal di sini,†kata peÂtuÂgas keamanan itu.
Suharso Monoarfa tak mau berÂlama-lama mendiami rumah dinas di Jalan Denpasar Blok C-3 Nomor 4, Kuningan, Jakarta Selatan. Setelah memutuskan mundur dari Menteri Perumahan Rakyat, politisi PPP itu segera hengkang dari rumah dinas.
Pengamatan Rakyat Merdeka, rumah bergaya modern bercat putih ini nampak sepi. Terlihat dua sedan bernopol B 309 CK dan B 1250 ZF hitam parkir di halaman rumah.
Menurut Doni Aditya, penjaga rumah, kedua mobil itu kendaÂraÂan dinas Suharso selama menÂjabat Menteri Perumahan Rakyat. “Mobil pribadinya dibawa sama dia,†kata Doni.
Selama jadi menteri, Suharso jaÂrang tinggal di sini. Rumah dinas ini ditunggui dua petugas keamanan, seorang pembantu rumah tangga dan seorang tukang kebun. “Bapak sudah lama nggak kesini. Kalau Ibu masih ke sering sini,†kata Doni. n KRI
Barang Patrialis Diangkut Bajaj
Patrialis Akbar sudah meÂngemasi barang-barang priÂbadinya dari rumah dinas menteri di Jalan Denpasar Blok C3 NoÂmor 2, Kuningan, Jakarta Selatan sejak Senin (17/10).
Politisi itu mengosongkan ruÂmah dinas setelah mengetahui dirinya akan dicopot dari Menteri Hukum dan HAM. Senin siang, SBY memanggil beberapa orang yang ditunjuk jadi menteri. Salah satunya, Amir Syamsuddin yang menduduki pos Menteri Hukum dan HAM.
Tak lama setelah itu, Patrialis berkemas-kemas. Barang-barang diangkut dengan mobil pick up. Pengamatan Rakyat Merdeka keÂmarin, rumah dinas yang diteÂmÂpati Patrialis sudah sepi. Hanya terlihat seorang petugas jaga dan seorang pembantu bernama Nurhayati.
Nurhayati sedang berkemas-kemas. Dengan menggunakan bajaj, Nurhayati mengangkuti tas berisi pakaian, bantal dan komÂpor. Semua barang akan diÂboÂyong ke rumah pribadi Patrialis di Cipinang, Jakarta Timur.
“Ini barang-barang Ibu NurÂhayati, pembantu Pak Menteri mau dibawa pindah,†kata sopir bajaj yang menunggu di depan rumah.
Menurut penjaga rumah, baÂrang-barang milik Patrialis sudah dipindahkan secara bertahap sejak Senin.
Berkunjung ke kediaman priÂbadi Patrialis yang terletak di JaÂlan Cakra Wijaya V, Blok P No 3, CipiÂnang Muara, Jatinegara, JaÂkarta Timur, suasananya tak kalah sepi. Tak terlihat aktivitas yang cukup berarti di rumah dua lantai bercat putih dipadu genteng coklat ini.
Di depan pagar utama, terdapat sebuah pos jaga non permanen terÂÂbuat dari kayu. Posisinya beÂrada di sebelah kiri pintu gerbang kecil menghadap jalan. Ukuran tidak besar, hanya sekitar 2 X 1,5 meter persegi. Televisi 15 inci tamÂpak terlihat dari luar. Di deÂpan pos terparkir mobil dan beÂbeÂrapa sepeda motor. Tidak jauh dari gerbang terpakir Alphard hitam B 19 PAT.
Penjaganya menggunakan seragam cokelat khas sipir penÂjara, lengkap dengan bros berÂbaÂhan kuningan yang memÂbenÂtuk logo Kemenkum HAM. Namun, ada juga di antaranya yang berbaju batik dan berkaos.
Kata penjaga, mereka adalah sopir dan ajudan Patrialis. “MeÂreka ikut Bapak terus Mas, kalau saya stand by di rumah,†ujar penÂjaga berkulit hitam itu yang enggan menyebutkan namanya.
Situasi kediaman Menkumham Patrialis Akbar seperti ini terÂnyata jauh berbeda dibanding menÂjelang pengumuman nama-nama menteri KIB II pada OkÂtober 2009 silam. Pada waktu itu beberapa tamu dan kerabat dekat baik dari kalangan politisi hingga pengacara terus berdatangan.
Tidak terkecuali elite Partai AmaÂnat Nasional (PAN). SekaÂrang, ketika pemilik rumah dicoÂpot sebagai menteri, rumah itu sepi dan hening.
“Tidak ada tamu, tidak ada politisi juga yang datang, sangat kontras dengan waktu itu,†ujar pria bernama Mahdi yang duduk di pos jaga. Ia mengaku masih meÂmiliki hubungan keluarga deÂngan istri Patrialis. n KRI
Di-reshuffle, Suharna Salami Semua Pegawai Kemenristek
Suharna Surapranata sudah pamitan dengan semua staf KeÂmenterian Riset dan Teknologi seÂjak Selasa lalu. Setelah itu, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pulang menggunakan mobil pribadi.
“Beliau datang secara khusus ke setiap lantai. Suatu jabatan adaÂÂlah amanah, tiap saat bisa seÂleÂsai. Pesan ke Humas adalah beÂkerja profesional dan sebisa mungÂkin dengan menteri baru bisa menggigit dan bisa beri perÂhatian pada apa yang diminta jaÂwaban,†kata Kepala Divisi HuÂmas Kemenristek, Wawan Wahyu.
Menurut wawan, sebagai peÂgaÂwai negeri sipil (PNS), peromÂbakan kabinet di tubuh pemeÂrinÂtahan tidak akan mengubah kinerÂjanya. Lantaran, sudah ada kebiÂjaÂkan-kebijakan yang telah dijaÂlankan. “Beliau bilang hanya pinÂdah nakoda karena semuanya suÂdah tersedia seperti undang-unÂdang dan lainnya,†jelasnya.
Lebih lanjut Wawan mengataÂkan, sebagai seorang politisi, SuÂharna telah merasa bakal dicopot oleh Presiden. Dia mengaku semÂpat mempertanyakan keputusan sang menteri untuk pamitan mesÂkipun belum ada keputusan resmi dari Presiden SBY.
“Bagaimanapun seorang politikus harus sudah mengerti dan harus siap. Beliau seorang pendidik, punya Yayasan Nurul Fikri. Ditawari Dubes juga tidak mau. Beliau memberikan falsaÂfah, Pak Wawan kalau naik lift harus siap jika lift itu mati dan tuÂrun tiba-tiba,†paparnya.
Menurut Wawan, sosok SuharÂna adalah salah satu orang terbaik di antara menteri-menteri sebeÂlumÂnya. Dia melihat Suharna sangat legowo, dan tidak pernah menunjukan amarah di depan para bawahannya. “Dia manusia terbaiklah menurut saya. Banyak senyum dan tak pernah tunjukan kemarahan dan sangat sederÂhana,†terangnya. n KRI
Dicopot di Menit Akhir, Fadel Tidak Sempat Berkemas
Suara gelak tawa membaÂhana dari sisi rumah Nomor 5 di Jalan Widya Chandra V, JaÂkarta Selatan. Suara itu berasal dari tiga pria yang nongkrong di belakang pos satpam.
Saat Rakyat Merdeka berÂkunÂjung tak terlihat aktivitas berkemas-kemas di sini. RuÂmah dinas ini disediakan bagi Fadel Muhammad setelah ditunjuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan dua tahun lalu.
Selasa malam (18/10) PreÂsiden SBY mengumumkan resÂhuffle kabinet. Fadel dicoÂpot dan digantikan Sharif TjiÂtjip Sutarjo, rekan satu parÂtaiÂnya di Golkar.
Menurut Fadel, dirinya menÂdapat pemberitahuan diÂcopot dari kabinet sepuluh meÂnit menjelang pengumuÂman reshuffle.
Pemberitahuan mendadak itu membuat Fadel tak sempat berbenah barang. Pagi keÂmaÂrin, Fadel datang ke Istana unÂtuk menghadiri pelantikan menÂteri-menteri baru Kabinet IndoÂnesia Bersatu II.
Fadel yang didampingi istri semÂpat menyalami satu per satu menteri-menteri yang baru diÂlantik. Setelah itu, dia disibukkan acara serah terima jabatan (serÂtijab) di Kementerian Kelautan dan Perikanan.
“Bapak belum berkemas sama sekali. Jadi belum ada satupun barang-barang yang dipindahkan dari rumah ini,†kata Aris, penÂjaga rumah.
Dua gerbang sebagai akses masuk tampak tertutup rapat. Mengintip dari celah gerbang,- terlihat mobil Nissan berplat B 1753 UKX parkir di garasi.
Aris belum diberitahu kapan Fadel akan meninggalkan rumah dinas ini. “Bapak belum ngoÂmong. Kemungkinan masih ngiÂnap di sini satu sampai dua hari ke depan,†katanya.
Fadel diketahui memiliki ruÂmah pribadi di Patra Kuningan dan Kemang. [rm]
Populer
Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03
Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53
Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21
Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45
Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35
Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46
Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01
UPDATE
Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44
Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27
Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27
Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22
Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19
Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08
Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41
Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39
Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29
Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15