Berita

Darwin Saleh-Patrialis Akbar-Suharna Surapranata-Fadel Muhammad

On The Spot

2 Alphard Masih Nongkrong di Rumah Dinas Darwin Saleh

KAMIS, 20 OKTOBER 2011 | 03:31 WIB

RMOL. Enam orang sibuk membungkus sofa di garasi rumah bernomor 2 di Jalan Widya Chandra 1, Jakarta Selatan. Setiap bagian sofa ditutupi dengan karton cokelat dan kardus. Agar tak lepas, kertas diikat dengan tali rapia.

Selain sofa, beberapa pera­botan juga dibungkus dengan kar­dus dan karton. Puluhan guci ke­ramik berbagai ukuran ditumpuk di lantai di garasi dengan alas terpal biru. Belum dibungkus. Begitu pula sebuah dipan kayu. Masih te­rongok di pinggir garasi.

Para pekerja sepertinya dikejar waktu untuk mengeluarkan se­mua perabotan dari dalam rumah dan membungkusnya. Seorang pria berpakaian hitam-hitam tampak mengawasi kegiatan pindahan itu.

Begitulah suasana di rumah dinas menteri yang ditempati Freddy Numberi, kemarin. Selasa lalu (18/10) Presiden SBY me­ngumumkan reshuffle kabinet. Freddy dicopot dari posisi Men­teri Perhubungan. Posisinya di­gantikan EE Mangindaan. Sete­lah tak lagi jadi anggota kabinet, Freddy tak lagi berhak menem­pati rumah dinas menteri ini.

Sekitar pukul 15.00 WIB, mo­bil pick up merah memasuki pe­ka­rangan rumah. Tanpa berlama-lama, para pekerja kemudian ba­hu membahu mengangkat ba­rang-barang yang sudah ter­bung­kus rapi ke atasnya. Sofa-sofa di­letakkan dengan hati-hati. Setelah terisi penuh, mobil berplat B 9882 BAC ini berlalu me­ning­gal­kan kompleks Widya Chandra.

Menurut keterangan penjaga rumah, hampir separuh barang-barang milik Freddy masih ada di dalam rumah, seperti mobil dan peralatan rumah tangga, juga furnitur. Karena itu, para pekerja diminta bergerak cepat menge­mas barang-barang itu.

Sebuah mobil terlihat parkir di garasi. Tak jelas apa merek dan jenisnya karena ditutupi pelin­dung. Menurut penjaga rumah, mobil berplat B 8064 QA itu mi­lik anak Freddy.

Masih menurut penjaga rumah itu, Freddy dan keluarga jarang tinggal di rumah dinas. “Kalau un­tuk tidur dan tinggal di rumah­nya di Kelapa Gading. Paling cuma sebentar kalau ke sini.”

Ia belum mendapat informasi kapan rumah itu akan ditempati Menteri Perhubungan yang baru, EE Mangindaan.

“Pak Mangin­daan kan sebelum sudah ada ru­mah dinas. Nggak tahu apakah akan pindah ke sini atau tidak,” ujarnya.

Dua rumah dari situ terdapat rumah dinas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). SBYmencopot Darwin Zahedy Saleh dari posisi Menteri ESDM. Jero Wacik yang sebelumnya Menteri Kebudayaan Pariwisata digeser untuk mengisi posisi Menteri ESDM.

Suasana di rumah itu tampak sepi. Sedan BMW berplat B 71 LAN dan dua Toyota Alphard B 66 FIS dan B 2131 SM terparkir di pekarangan. Tiga petugas ke­amanan berjaga di pos di sisi ka­nan gerbang. Se­orang tukang ke­bun menyirami tanaman di pe­ka­rangan. Tak terlihat kegiatan be­res-beres di sini.

Menurut seorang penjaga ru­mah, Darwin dan istri keluar dari rumah dinasnya sejak pukul 07.00 WIB. “Tadi malam pulang, lalu pagi berangkat lagi dikawal oleh voorijder,” kata dia.

Kepergian Darwin bukan ke Istana Negara untuk menyak­si­kan pelantikan menteri-menteri baru Kabinet Indonesia Bersatu II. Tapi langsung ke Kementerian ESDM untuk serah terima jabatan dengan Jero Wacik.

Walaupun belum pindahan, Destiana Gianawati, istri Darwin sudah pamitan kepada penjaga rumah. “Ibu menangis dan me­min­ta maaf kalau ada kesalahan selama tinggal di sini,” kata pe­tu­gas keamanan itu.

Suharso Monoarfa tak mau ber­lama-lama mendiami rumah dinas di Jalan Denpasar Blok C-3 Nomor 4, Kuningan, Jakarta Selatan. Setelah memutuskan mundur dari Menteri Perumahan Rakyat, politisi PPP itu segera hengkang dari rumah dinas.

Pengamatan Rakyat Merdeka, rumah bergaya modern bercat putih ini nampak sepi. Terlihat dua sedan bernopol B 309 CK dan B 1250 ZF hitam parkir di halaman rumah.

Menurut Doni Aditya, penjaga rumah, kedua mobil itu kenda­ra­an dinas Suharso selama men­jabat Menteri Perumahan Rakyat. “Mobil pribadinya dibawa sama dia,” kata Doni.

Selama jadi menteri, Suharso ja­rang tinggal di sini. Rumah dinas ini ditunggui dua petugas keamanan, seorang pembantu rumah tangga dan seorang tukang kebun. “Bapak sudah lama nggak kesini. Kalau Ibu masih ke sering sini,” kata Doni. n KRI

Barang Patrialis Diangkut Bajaj

Patrialis Akbar sudah me­ngemasi barang-barang pri­badinya dari rumah dinas menteri di Jalan Denpasar Blok C3 No­mor 2, Kuningan, Jakarta Selatan sejak Senin (17/10).

Politisi itu mengosongkan ru­mah dinas setelah mengetahui dirinya akan dicopot dari Menteri Hukum dan HAM. Senin siang, SBY memanggil beberapa orang yang ditunjuk jadi menteri. Salah satunya, Amir Syamsuddin yang menduduki pos Menteri Hukum dan HAM.

Tak lama setelah itu, Patrialis berkemas-kemas. Barang-barang diangkut dengan mobil pick up. Pengamatan Rakyat Merdeka ke­marin, rumah dinas yang dite­m­pati Patrialis sudah sepi. Hanya terlihat seorang petugas jaga dan seorang pembantu bernama Nurhayati.

Nurhayati sedang berkemas-kemas. Dengan menggunakan bajaj, Nurhayati mengangkuti tas berisi pakaian, bantal dan kom­por. Semua barang akan di­bo­yong ke rumah pribadi Patrialis di Cipinang, Jakarta Timur.

“Ini barang-barang Ibu Nur­hayati, pembantu Pak Menteri mau dibawa pindah,” kata sopir bajaj yang menunggu di depan rumah.

Menurut penjaga rumah, ba­rang-barang milik Patrialis sudah dipindahkan secara bertahap sejak Senin.

Berkunjung ke kediaman pri­badi Patrialis yang terletak di Ja­lan Cakra Wijaya V, Blok P No 3, Cipi­nang Muara, Jatinegara, Ja­karta Timur, suasananya tak kalah sepi. Tak terlihat aktivitas yang cukup berarti di rumah dua lantai bercat putih dipadu genteng coklat ini.

Di depan pagar utama, terdapat sebuah pos jaga non permanen ter­­buat dari kayu. Posisinya be­rada di sebelah kiri pintu gerbang kecil menghadap jalan. Ukuran tidak besar, hanya sekitar 2 X 1,5 meter persegi. Televisi 15 inci tam­pak terlihat dari luar. Di de­pan pos terparkir mobil dan be­be­rapa sepeda motor. Tidak jauh dari gerbang terpakir Alphard hitam B 19 PAT.

Penjaganya menggunakan seragam cokelat khas sipir pen­jara, lengkap dengan bros ber­ba­han kuningan yang mem­ben­tuk logo Kemenkum HAM. Namun, ada juga di antaranya yang berbaju batik dan berkaos.

Kata penjaga, mereka adalah sopir dan ajudan Patrialis. “Me­reka ikut Bapak terus Mas, kalau saya stand by di rumah,” ujar pen­jaga berkulit hitam itu yang enggan menyebutkan namanya.

Situasi kediaman Menkumham Patrialis Akbar seperti ini ter­nyata jauh berbeda dibanding men­jelang pengumuman nama-nama menteri KIB II pada Ok­tober 2009 silam. Pada waktu itu beberapa tamu dan kerabat dekat baik dari kalangan politisi hingga pengacara terus berdatangan.

Tidak terkecuali elite Partai Ama­nat Nasional (PAN). Seka­rang, ketika pemilik rumah dico­pot sebagai menteri, rumah itu sepi dan hening.

“Tidak ada tamu, tidak ada politisi juga yang datang, sangat kontras dengan waktu itu,” ujar pria bernama Mahdi yang duduk di pos jaga. Ia mengaku masih me­miliki hubungan keluarga de­ngan istri Patrialis. n KRI

Di-reshuffle, Suharna Salami Semua Pegawai Kemenristek

Suharna Surapranata sudah pamitan dengan semua staf Ke­menterian Riset dan Teknologi se­jak Selasa lalu. Setelah itu, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pulang menggunakan mobil pribadi.

“Beliau datang secara khusus ke setiap lantai. Suatu jabatan ada­­lah amanah, tiap saat bisa se­le­sai. Pesan ke Humas adalah be­kerja profesional dan sebisa mung­kin dengan menteri baru bisa menggigit dan bisa beri per­hatian pada apa yang diminta ja­waban,” kata Kepala Divisi Hu­mas Kemenristek, Wawan Wahyu.

 Menurut wawan, sebagai pe­ga­wai negeri sipil (PNS), perom­bakan kabinet di tubuh peme­rin­tahan tidak akan mengubah kiner­janya. Lantaran, sudah ada kebi­ja­kan-kebijakan yang telah dija­lankan. “Beliau bilang hanya pin­dah nakoda karena semuanya su­dah tersedia seperti undang-un­dang dan lainnya,” jelasnya.

Lebih lanjut Wawan mengata­kan, sebagai seorang politisi, Su­harna telah merasa bakal dicopot oleh Presiden. Dia mengaku sem­pat mempertanyakan keputusan sang menteri untuk pamitan mes­kipun belum ada keputusan resmi dari Presiden SBY.

“Bagaimanapun seorang politikus harus sudah mengerti dan harus siap. Beliau seorang pendidik, punya Yayasan Nurul Fikri. Ditawari Dubes juga tidak mau. Beliau memberikan falsa­fah, Pak Wawan kalau naik lift harus siap jika lift itu mati dan tu­run tiba-tiba,” paparnya.

Menurut Wawan, sosok Suhar­na adalah salah satu orang terbaik di antara menteri-menteri sebe­lum­nya. Dia melihat Suharna sangat legowo, dan tidak pernah menunjukan amarah di depan para bawahannya. “Dia manusia terbaiklah menurut saya. Banyak senyum dan tak pernah tunjukan kemarahan dan sangat seder­hana,” terangnya. n KRI

Dicopot di Menit Akhir, Fadel Tidak Sempat Berkemas

Suara gelak tawa memba­hana dari sisi rumah Nomor 5 di Jalan Widya Chandra V, Ja­karta Selatan. Suara itu berasal dari tiga pria yang nongkrong di belakang pos satpam.

Saat Rakyat Merdeka ber­kun­jung tak terlihat aktivitas berkemas-kemas di sini. Ru­mah dinas ini disediakan bagi Fadel Muhammad setelah ditunjuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan dua tahun lalu.

Selasa malam (18/10) Pre­siden SBY mengumumkan res­huffle kabinet. Fadel dico­pot dan digantikan Sharif Tji­tjip Sutarjo, rekan satu par­tai­nya di Golkar.

Menurut Fadel, dirinya men­dapat pemberitahuan di­copot dari kabinet sepuluh me­nit menjelang pengumu­man reshuffle.

Pemberitahuan mendadak itu membuat Fadel tak sempat berbenah barang. Pagi ke­ma­rin, Fadel datang ke Istana un­tuk menghadiri pelantikan men­teri-menteri baru Kabinet Indo­nesia Bersatu II.

Fadel yang didampingi istri sem­pat menyalami satu per satu menteri-menteri yang baru di­lantik. Setelah itu, dia disibukkan acara serah terima jabatan (ser­tijab) di Kementerian Kelautan dan Perikanan.

“Bapak belum berkemas sama sekali. Jadi belum ada satupun barang-barang yang dipindahkan dari rumah ini,” kata Aris, pen­jaga rumah.

Dua gerbang sebagai akses masuk tampak tertutup rapat. Mengintip dari celah gerbang,- terlihat mobil Nissan berplat B 1753 UKX parkir di garasi.

Aris belum diberitahu kapan Fadel akan meninggalkan rumah dinas ini. “Bapak belum ngo­mong. Kemungkinan masih ngi­nap di sini satu sampai dua hari ke depan,” katanya.

Fadel diketahui memiliki ru­mah pribadi di Patra Kuningan dan Kemang. [rm]


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Butuh Sosok Menteri Keuangan Kreatif dan Out of the Box

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:44

KPK Masih Usut Keterlibatan Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku dan DJKA

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Kesan Jokowi 10 Tahun Tinggal di Istana: Keluarga Kami Bertambah

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:27

Segini Potensi Penerimaan Negara dari Hasil Ekspor Pasir Laut

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:22

Main Aman Pertumbuhan 5 Persen

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:19

Gagal Nyagub, Anies Makin Sibuk

Jumat, 11 Oktober 2024 | 13:08

Predator Seks Incar anak-anak, Mendesak Penerapan UU TPKS

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:41

Dukung Otonomi Sahara Maroko, Burundi: Ini Solusi yang Realistis

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:39

Digelar Akhir Oktober, Indocomtech 2024 Beri Kejutan Spesial

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:29

WTO Perkirakan Perdagangan Global Naik Lebih Tinggi jika Konflik Timteng Terkendali

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:15

Selengkapnya