Berita

Fadel Muhammad: Saya Dipecat karena Bela Rakyat Kecil

Pertengkaran dengan Mari Pangestu Jadi Sebab?
RABU, 19 OKTOBER 2011 | 19:48 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Hingga malam ini, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad masih bertanya-tanya apa yang membuatnya diberhentikan oleh Presiden Yudhoyono dari kabinet. Bahkan keterangan jelas dari Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, pun tidak didapatkannya.

"Saya masih bertanya-tanya. Menurut Pak Kuntoro (Ketua UKP4) tidak ada masalah dengan kinerja. Mungkin ini jalan Allah menyelamatkan saya. Karena saya muslim dan saya telah bekerja sebaiknya, saya tawakal pada Allah. Allah mencintai orang bertawakal. Itulah keadaan diri saya," kata Fadel dalam wawancara yang disiarkan langsung oleh Metro TV sesaat lalu (Rabu malam, 19/10).

Dia akui, beberapa waktu lalu Aburizal Bakrie bercerita padanya apa yang jadi pembahasan dengan Presiden SBY ketika presiden mengumpulkan para pimpinan partai politik.


"Pak Ical cerita pada saya, ketika di Cikeas tak pernah bicarakan nama, cuma prinsip-prinsip di kabinet, ada poin soal menteri saling bertikai di kabinet," katanya.

Terkait dengan itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengakui dirinya pernah membuat polemik dalam kabinet.

"Saya akui pernah buat polemik dalam impor garam, impor ikan, saya bikin program pemberdayaan garam rakyat. Mungkin ini (pencopotan) bagian dari hal-hal yang saya buat. Tapi saya tak pernah dapat keterangan resmi dari Aburizal Bakrie dan SBY," jelasnya.

Fadel menegaskan lagi bahwa dirinya betul-betul pro-rakyat dan melaksanakan ideologi kerakyatan. Mungkin saja karena itulah dia diberhentikan dengan cara tak pantas.

"Saya betul-betul pro-rakyat dan itu ideologi yang saya miliki dan saya laksanakan ideologi itu. Saya diberhentikan karena bela rakyat kecil," tegasnya.

Saat masih menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad sempat bertengkar dengan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, yang kini menjabat Menteri Pariwisata. Fadel ngotot dan meminta Beacukai agar menahan 29 ribu ton garam impor dari China untuk melindungi petani garam di Indonesia. Sementara Mari Elka Pangestu meminta agar garam impor senilai Rp 7 miliar tersebut dilepas ke pasar Indonesia.

Setelah tidak lagi menjadi menteri, Fadel berencana akan mendirikan yayasan garam untuk memperdayakan petani garam lokal. Fadel ingin membuktikan bahwa dirinya tetap tidak pernah mau mengimpor garam dari negara lain.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya