Berita

marciano norman/ist

TB Hasanuddin: Saya Tidak Ragu dengan Marciano Norman

SENIN, 17 OKTOBER 2011 | 14:47 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Pencalonan Komandan Diklat TNI, Letjen Marciano Norman, sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) disambut baik oleh kalangan pengamat intelijen dan anggota DPR.

Salah satunya datang dari Wakil Ketua Komisi I DPR, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin. Menurut TB, sebagai mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden dan eks Panglima Kodam Jaya, Marciano pasti akrab dengan dunia intelijen.

"Dia itu mantan Danpaspampres kemudian mantan Pangdam Jaya. Pengetahuan tentang intelijen dan ancaman itu pasti dia hafal, karena Pasmpampres harus pahami betul ancaman dalam negeri maupun luar negeri," katanya kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Senin, 17/10).


Marciano memang tidak pernah bertugas spesial di intelijen. Tapi menurut TB, pria kelahiran Banjarmasin 28 Oktober 1954 itu lama berkecimpung di bidang operasi.

"Saya tidak ragu-ragu dengan dia," sebut mantan Sekretaris Militer Presiden itu.

TB adalah salah seorang yang terdepan menyerukan penggantian Kepala BIN, Jenderal (Purn) Sutanto di awal mencuatnya isu reshuffle kabinet. Menurut TB, dalam kurun dua tahun terakhir BIN di bawah kepemimpinan mantan Kapolri, Sutanto, hampir semua konflik sosial di Tanah Air tidak dapat terdeteksi sejak dini.

Dia mengakui, Komisi I mengalami kesulitan kalau harus terus bekerjasama dengan Kepala BIN yang tidak mumpuni. Apalagi Komisi I bukanlah aparat intelijen yang bekerja di lapangan, sehingga ketidakbecusan Kepala BIN menambah beban kerja.

Tapi dia menolak anggapan bahwa badan intelijen pasti menjadi lebih baik ketika dipegang TNI daripada sebelumnya di bawah kepemimpinan purnawirawan jenderal polisi.

"Saya tidak melhat polisi atau TNI-nya, tapi kapasitasnya," katanya.

Menurut dia Komisi I akan memelototi kinerja Marciano selama tiga bulan pertama tugasnya. Meskipun dia yakin Komandan Diklat TNI itu cuma butuh sebulan atau dua bulan untuk beradaptasi di BIN.

Dia juga menolak anggapan bahwa BIN akan lebih represif ketika di bawah TNI.

"Sudah ada UU Intelijen yang baru, itu jadi pagarnya," tandasnya.

Marciano adalah lulusan Akademi Militer 1978, anak eks Pangdam Jaya Mayjen TNI (Purn) Norman Sasono. Dia juga pernah menjabat Asisten Operasi Kasdam Jaya dan Direktur Analisa Lingkungan Strategi Ditjen Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan. Dia pun sempat masuk nominasi calon Kepala Staf Angkatan Darat menggantikan Jenderal George Toisutta.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya