Berita

ketum golkar aburizal bakrie/ist

Waspadai Gerakan Halus SBY Obok-obok Golkar!

MINGGU, 16 OKTOBER 2011 | 22:04 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Drama reshuffle kabinet yang bertele-tele dan telah berjalan dua pekan lebih lamanya dianggap masyarakat sudah masuk angin. Drama itu tidak akan bisa menyembuhkan kekecewaan rakyat pada pemerintahan SBY-Boediono.

"Reshuffle tidak bisa perbaiki keadaan, kekecewaan rakyat sudah di puncak, sudah di ubun-ubun. Rakyat sudah tidak percaya lagi kepada SBY apapun yang dibuat atau dikatakannya," kata politisi senior Partai Golkar, Zainal Bintang, kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu (16/10).

Bintang mengatakan hal itu di tengah banyak kritik tajam publik kepada Presiden dan Wapres yang bukannya cepat dan tepat mengganti menteri-menteri bermasalah, tapi malah menambah gemuk kabinet dengan menunjuk 10 wakil menteri.


Bintang terutama menolak keras rencana SBY mengganti dua menteri dari Partai Golkar, seperti yang ramai diberitakan belakangan ini. Mereka adalah Menko Kesra Agung Laksono dan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. Dia menduga ada upaya politik kotor di balik penggantian keduanya yang berkaitan dengan suhu politik di dalam tubuh Golkar.

"Apa dasar pertimbangan yang dipakai SBY, harus dipertanyakan. Seyogyanya SBY tidak mengobok-obok Golkar, dan sebaliknya saya ingatkan elit Golkar jangan mau diadu domba SBY," tegasnya.

Menurut politisi yang juga wartawan senior ini, kader Golkar harus mewaspadai gerakan "halus" SBY yang mau melemahkan Golkar dan mewaspadai juga para "pengkhianat" Golkar yang ada di dalam tubuh Golkar.

"Para pengkhianat itu tega menjual Golkar kepada SBY untuk dapat jabatan dan perkuatan lahan bisnis," tandasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya