Berita

ilustrasi

RESHUFFLE KIB II

Jatah Koalisi Dipastikan Tidak Berubah

JUMAT, 14 OKTOBER 2011 | 09:35 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL.Partai Demokrat memastikan Presiden SBY tidak tersandera oleh para pimpinan partai politik koalisi. Acara mengumpulkan para Ketua Umum Parpol pendukung pemerintah di rumah SBY, Cikeas, kemarin bukan berarti Presiden melakukan politik transaksional.

"Koalisi ini memang penting untuk amankan siapapun presidennya. Kalau Anda masih sendiri-sendiri kayak Pak Harto sepeti single majority Golkar, pemerintahan tidak akan efektif," kata Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (14/10).

Sutan meminta masyarakat tidak mendikotomikan parpol dan non-parpol. Belum tentu menteri dari non-parpol bisa efektif bekerja dan profesional. Menurutnya, jabatan menteri adalah jabatan politis, tidak harus diisi tokoh non-parpol.


"Belum tentu sukses yang ahli itu. Itu (menteri) jabatan politis dan sifatnya manajerial, menggerakkan organisasi ke tujuan. Coba tengok zaman Pak Harto, menteri energinya dari tentara semua. Apa tentara tahu masalah minyak? Tapi kan jalan itu. Hatta Rasaja itu (Menko Perekonomian) kan dari parpol, tapi jalan itu barang," ucapnya.

Dia tegaskan, SBY akan melakukan dua hal sekaligus dalam reshuffle Oktober ini. Pertama, peningkatan kinerja kabinet dan penciptaan stabilitas politik di kabinet dan parlemen. Maka dipanggillah ketua umum koalisi yang lebih mengerti masalah itu.

Dia memberi sinyal bahwa kursi menteri yang selama ini diduduki orang partai tidak akan berubah.

"Kalau tidak mau riuh rendah, stabilitas politik itu penting, nanti kalau dikurangi kursinya bisa ramai. Nanti ramainya saja yang banyak, bukan kerjanya," tandasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya