Berita

ilustrasi

Hormati Etika Koalisi, SBY Pertahankan Menteri Parpol

KAMIS, 13 OKTOBER 2011 | 17:08 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Ada sejumlah hal penting yang disampaikan para pimpinan parpol koalisi ke Presiden SBY dalam pertemuan tertutup di kediaman pribadinya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

SBY mengungkapkan, pimpinan parpol sepakat bahwa penataan kabinet dipandang perlu dan tepat waktu. Reshuffle bukan cuma untuk merespons banyak permasalahan dan tantangan domestik, tapi juga berkaitan dengan situasi krisis ekonomi.

"Untuk menyelamatkan ekonomi dipandang perlu pemerintahan yang lebih efektif, responsif dan mencari solusi berkaitan dengan situasi dunia," ucapnya di halaman kediaman pribadinya, Kamis petang (13/10).


SBY juga mengatakan, telah disepakati kabinet hasil tata ulang akan berbentuk semacam kabinet kerja (zaken kabinet). Meski beberapa menteri tetap dari partai politik.

"Diharapkan representasi parpol itu punya kapabilitas dan rekam jejak yang baik," ucapnya.

Meskipun sepenuhnya belum seperti zaken kabinet, lanjut SBY, para menteri itu harus lebih bertanggungjawab dan lebih fokus bekerja.

"Jangan jadi beban pemerintah dan beban presiden," seru SBY.

Dia mengaku mendengar kritik yang memintanya mengangkat menteri-menteri baru tanpa perlu mempertimbangkan parpol.

"Tapi tidak kena seperti itu, kita berkoalisi. Di negara manapun ada etika koalisi. Andaikata menteri itu berasal dari parpol, tetap punya kapabilitas, integritas dan rekam jejak yang baik," ucapnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya