Berita

Hitungannya Tepat, Hary Tanoe Pilih Nasdem Agar Powerfull

KAMIS, 13 OKTOBER 2011 | 12:25 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Keputusan bos MNC, Hary Tanoe, masuk ke Partai Nasdem bisa dipastikan menyeret media massa untuk berpolitik. Langkah Hary Tanoe, yang sempat terseret kasus Sisminbakum bersama kakaknya, punya tujuan untuk membuat dirinya menjadi pemain kuat dalam jagat perpolitikan nasional.

"Sebagai pribadi, ini ajang aktualisasi dia. Bisa dibilang dia sudah punya segalanya, harta dan takhta. Dia itu kuat dan punya infrastruktur. Saya rasa lewat alasan itu dia masuk ranah politik dan juga punya motif kekuasaan," ujar Direktur Strategi Pemenangan Lingkaran Survei Indonesia, Budi Prasetyohadi, kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (13/10).

Sebagai pebisnis, lanjut Budi, langkah Hary Tanoe itu pasti diawali dengan perhitungan matang. Menurut dia, pilihan Hary bergabung ke partai yang baru lahir sudah tepat karena disitulah dia bisa mendapatkan posisi strategis.


"Kalau dia masuk PDIP, Golkar atau Demokrat mungkin dia tidak masuk posisi strategis. Dia butuh alat baru supaya dia bisa powerfull. Tidak mungkin dia mau cuma jadi kepala biro," ucapnya.

Lanjut Budi, keputusan itu bakal memperkuat posisi Hary Tanoe sekaligus Nasdem sebagai partai politik.

"Itu intuisi dia. Saya sambut baik Hary Tanoe masuk ranah politik tapi memang sekarang jadi bukan pengusaha saja yang masuk bursa politik tapi media berpolitik juga. Akan menjadi varian politik baru," katanya.

Diakui Budi, kalau media massa menjadi alat politik, menjadi tidak sehat bagi demokrasi. Seharusnya media berada di tengah, membebaskan bukan membelanggu masyarakat.

"Konteksnya (media massa) jadi alat. Untuk strategi pemenangan itu bagus sekali. Dengan singkat dia bisa capai pengaruh untuk sekian ribu khalayak, tapi lagi-lagi itu tergantung bagaimana kontennya media," ucap Budi.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya