Berita

kereta api

Bisnis

Menhub Tender Ulang Proyek DDT Jurusan Manggarai-Cikarang

JUMAT, 07 OKTOBER 2011 | 07:25 WIB

RMOL. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memutuskan me­la­ku­kan tender ulang terkait proyek pembangunan kereta api empat jalur (double double track/DDT) Manggarai-Cikarang yang sudah tertunda hampir 10 tahun.

Menteri Perhubungan (Men­hub) Freddy Numberi menga­ta­kan, pi­haknya saat ini tengah be­rencana melakukan tender ulang sekaligus menggugurkan satu perusahaan yang lolos pra kuali­fi­kasi, yaitu Sumitomo Coope­ra­tion.

Freddy mengklaim hanya me­lak­­sanakan aturan yang ada de­ngan tidak melibatkan peru­sa­ha­an tender yang diduga terlibat kasus hukum. Untuk itu, ia me­minta JICA (Japan International Cooperation Agency) tidak me­ng­ikutsertakan pihak Sumitomo Coorporation dalam tender.

“Saya yakin sikap ini tidak mengganggu hubungan Indo­nesia dan Jepang yang telah terjalin baik selama ini. Kami mengharap JICA mendukung keputusan tersebut dan mem­persilakan perusahaan Jepang lain untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan tender,” kata Freddy di kantornya, kemarin.

Menteri asal Partai Demokrat ini mengatakan, nantinya, kalau masalah hukum telah selesai, tentu perusahaan Sumitomo Cooperation dapat ikut ber­par­tisipasi dalam proyek-proyek JICA di Kemenhub.

Freddy mengaku proses pem­bebasan lahan yang sulit dila­kukan berkontribusi besar atas penundaan proyek tersebut yang akhirnya berimplikasi pada me­ning­katnya kebutuhan biaya. Meski begitu, ia menekankan proyek infrastruktur angkutan massal ini harus terus berjalan sesuai target pemerintah.

“Pelaksanaan proyek strategis ini terkendala sudah hampir 10 tahun sejak 2001, tapi tetap harus jalan. Kami berusaha ini bisa se­lesai, sehingga akhir tahun atau sebelum masa loan-nya habis, proses konstruksi dan elektri­fikasi sudah bisa berjalan,” je­lasnya.

Seperti diketahui, mega proyek kereta api empat jalur (double-double track/DDT) ruas Mang­garai-Cikarang sepanjang 32 kilometer dikerjakan secara ber­tahap, yaitu Manggarai-Be­kasi sepanjang 15 kilometer dan Be­kasi-Cikarang 17 kilometer.

Pendanaan proyek jaringan perkeretaapian ini bersumber dari tide loan (pinjaman mengi­kat) JICA sebesar 37,5 miliar yen atau senilai Rp 4 triliun.

Adapun konsorsium yang ma­suk pra kualifikasi dalam proyek ter­sebut, yaitu Marubeni-Tokyu Joint Operation, Itochu-Taise Joint Operation dan Mitsubishi-Su­mitomo Joint Operation.    [rm]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya