Berita

ilustrasi

MAFIA ANGGARAN

Diserang Teror, Pos P2MA Tutup Kantor

SELASA, 04 OKTOBER 2011 | 11:55 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Baru tiga hari bekerja sejak Kamis pekan lalu, kantor Pos Pengaduan Praktik Mafia Anggaran (Pos P2MA) di lantai delapan, Gedung DPD, komplek parlemen, Senayan, Jakarta, sudah ditutup.

"Kami menerima teror, itu alasannya," ujar pendirinya, Zainal Bintang, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Selasa, 4/10).

Dia mengakui, kemarin sore mendapat telepon dari nomor misterius yang mengabarkan bahwa salah seorang anaknya mengalami kecelakaan dan dalam keadaan kritis. Kabar yang belakangan diketahui bohong itu diterimanya saat menjawab pertanyaan wartawan.


"Sebelumnya saya juga mendapat banyak teror dari nomor tak dikenal yang meminta tidak menyebutkan nama-nama yang dilaporkan korban mafia anggaran," katanya.

Memang di akhir pekan lalu politisi senior Partai Golkar ini mengumumkan indikasi keterlibatan 10 anggota DPR dalam praktik mafia anggaran.

"Ada orang yang katakan (telepon) itu pemerasan, tapi bagi saya itu peringatan. Tapi kita tidak peduli," tegasnya.

Bahkan, kata Bintang lagi, teror bukan hanya kepada dirinya tapi juga mengarah ke para calon pelapor dan yang sudah melaporkan.   

"Makanya pola pelaporan itu kita ubah, jadi cukup melalui telepon, SMS dan email. Kami larang calon pelapor datang ke kantor kami di lantai 8 gedung DPD karena banyak teror baik pada mereka yang datang dan pulang. Itu teror melalui telepon-telepon," lanjutnya.

Bintang mengaku lebih menyadari bahwa apa yang dikerjakannya beresiko tinggi dan menuntutnya untuk lebih mawas diri.

"Dan saya sudah lama menjadi wartawan, dari dulu zaman Soeharto saya sudah akrab dengan teror berulang kali. Media saya pernah mau ditutup dan sebagainya. Kami harus lebih mawas diri. Daripada ada rusuh, lebih baik kami tutup laporan fisik dan menggunakan cara lain," ucapnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya