Berita

margarito kamis/ist

Pakar Tata Negara: KPK dan DPR Sama-sama Mendewakan Ego

JUMAT, 30 SEPTEMBER 2011 | 11:38 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Pertikaian antara Badan Anggaran dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mereda. Tapi masih menyisakan penyesalan mendalam dari publik mengapa lembaga negara yang memiliki fungsi penting malah cuma sibuk berseteru tanpa memikirkan kepentingan rakyat banyak.

Dalam pendapat pakar hukum tata negara, Margarito Kamis, DPR dan KPK sama-sama sedang mengedepankan egonya masing-masing.

"Keduanya sedang memainkan ego kelembagaan masing-masing. Yang satu merasa dirinya representasi rakyat, satu lagi superpower dalam penegakan hukum tipikor. Keduanya sedang pertontonkan satu yang tidak pantas untuk publik," kritik Margarito saat diwawancara Rakyat Merdeka Online, Jumat (30/9).


Akar masalahnya, menurut dia, ada pada interpretasi masing-masing lembaga mengenai kewenangan yang dimiliki. Seperti diketahui,  "pertikaian" bermula ketika pekan lalu KPK memanggil empat pimpinan Banggar DPR terkait kasus dugaan suap di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

"Titik relevansi KPK memanggil pimpinan di Banggar adalah adanya dugaan dan desas desus bahwa Rp 500 miliar yang digelontorkan dalam proyek itu tidak dibicarakan ke komisi DPR dulu tapi langsung ke Banggar. Padahal by system, transfer ke kementerian harus dibahas di komisi dulu baru ke Banggar," jelas dia.

Margarito tidak menyalahkan KPK yang melakukan pendalaman pada tata cara penganggaran. Tapi pada titik itu kemudian Banggar DPR bertanya-tanya, mengapa KPK menyelidiki ranah mekanisme pengambilan kebijakan di DPR. Mungkin saja Banggar khawatir, preseden itu akan membuat Banggar ke depannya mudah diperiksa dalam kasus korupsi di daerah-daerah.

"Tapi KPK tidak salah. Hanya saja DPR ingin mengetahui apa maksudnya. Lalu mereka gunakan kewenangan mengawasi yang melekat di DPR. Saya tegaskan, DPR tidak bisa masuk teknis penyidikan. Kalau pengawasan policy atau kinerja itu oke. Tapi kalau mempermasalahkan ke detail penyidikan, itu tidak boleh," ucapnya.

Tapi KPK pun tidak bersih dari penyakit ego itu. Margarito menyayangkan KPK yang tidak mau memenuhi panggilan pimpinan DPR kemarin dengan alasan yang tidak konsisten. Di satu waktu mereka beralasan berbenturan dengan agenda lain, di waktu lain KPK beralasan ingin menjaga independensinya.

"Lalu kita dengar juga ada kemungkinan mereka (DPR) dilecehkan disana (di kantor KPK), yang beredar di publik itu kan seperti itu. Waktu pemeriksaan Banggar itu lebih banyak ngobrol-ngobrolnya daripada bicara kasus. 10 menit bahas kasus, sisanya cuma ngobrol. Kalau begitu kenapa KPK tidak datang saja ke DPR untuk bicara di sana atau minta dikirimi dokumen yang diperlukan," ujarnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya